Mohon tunggu...
faizmaruf
faizmaruf Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

tetap rebahan dan selalu santuy saja kawan

Selanjutnya

Tutup

Raket

Musyawarah Nasional PBSI 2020 Digelar Secara Tertutup

12 Januari 2021   19:02 Diperbarui: 12 Januari 2021   19:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Jakarta- PBSI memutuskan untuk menggelar Musyawarah Nasional 2020 secara tertutup. tujuannya guna mengurangi risiko penularan virus Corona. Serta pelaporandari tim penjaringan akan hasil verifikasi di hadapan musyawarah nasional PBSI 2020 hasilkan calon tunggal.

Diketahui, induk cabang olahraga bulutangkis itu akan melakukan pemilihan ketua umum periode 2020-2024 yang berlangsung di JHL Hotel, Serpong, pada 5-6 November 2020.

Tetapi dalam proses kesiapan penyelenggaraan Munas, PBSI kemudian memutuskan untuk melakukan Munas secara tertutup. Hal itu disampaikan PBSI dalam keterangan resminya kepada pewarta.

"Bersama ini kami informasikan bahwa Musyarawah Nasional PP PBSI pada tanggal 5-6 November 2020 akan berlangsung tertutup. Keputusan ini diambil setelah melalui rapat komite bersama pihak hotel," bunyi rilis tersebut.

Adapun dasar pengambilan keputusan Musyawarah Nasional PP PBSI dilaksanakan secara tertutup ini dijelaskan untuk mengurangi risiko penyebaran virus COVID-19 di tengah pandemi.

Selain itu, mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah seluruh peserta dan tim support Musyarawah Nasional PP PBSI akan menjalani PCR (Swab) Test satu hari sebelum pelaksanaan. "Hal ini agar area Musyarawah Nasional steril."

Sejauh ini, merujuk agenda Tim Penjaringan Pemilihan Ketum PBSI berdasarkan hasil verifikasi atau pemeriksaan berkas persyaratan bakal calon ketua umum PP PBSI yang telah berlangsung pada 27-30 Oktober 2020.

Edi Sukarno selaku Ketua Tim Penjaringan menjelaskan bahwa ada dua bakal calon yang telah mendaftarkan diri yaitu Agung Firman Sampurna dan Ari Wibowo.

Kedua bakal calon telah menyerahkan persyaratan yang ditentukan termasuk surat dukungan pengurus provinsi (pengprov) PBSI. Agung menyerahkan total 29 surat dukungan dari pengprov PBSI termasuk dari DKI Jakarta dan juga Jawa Barat. Sementara Ari menyerahkan 10 surat dukungan.

Dari total 29 surat dukungan yang diajukan Agung, hanya 23 surat dukungan yang dinyatakan sah oleh Tim Penjaring.

Surat dukungan dari pengprov PBSI Nusa Tenggara Barat menjadi milik Ari. Ari mendapat tanda tangan dari ketua umum sementara Agung dari wakil ketua umum.

Selain itu ada lima surat dukungan yang dinyatakan tidak sah bagi kedua pasangan.

Lima surat dukungan dari Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Jambi dan Maluku Utara juga dinyatakan tidak sah baik untuk Agung maupun Ari.

"Berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan tim penjaringan, sebanyak enam surat dukungan yang diajukan Agung tidak sah," kata Edi Sukarno, dilansir dari Badminton Indonesia.

"Keenam surat dukungan yang tidak sah dari Nusa Tenggara Barat, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Jambi dan Maluku Utara," imbuhnya.

Gugurnya lima surat dukungan membuat Ari dinyatakan tidak lolos karena persyaratan minimal adalah 10 surat dukungan.

Hasil verifikasi tim Penjaringan menyatakan hanya lima surat dukungan untuk Ari yang sah yaitu dari pengprov PBSI Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, DI Aceh dan NTB.

Agung Firman Sampurna pun maju sebagai calon tunggal ketua umum PP PBSI dan telah diundang ke forum munas untuk menyampaikan visi dan misi calon ketua umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun