Mohon tunggu...
Faiz Manshur
Faiz Manshur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jika kamu tak tentram dengan angan-angan, sikap realistis menyediakanmu untuk bahagia.\r\nhttp://faizmanshur.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Lebaran: Ciwidey Sasarannya

21 September 2009   06:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:42 1129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lebaran membuat bahagia orang-orang desa karena kunjungan saudara-saudaranya, terutama mereka saudara dari kota. Orang sekampung pun senang menyambutnya. Lebih bahagia adalah orang desa yang selain mendapat kunjungan dari saudara dekatnya juga mendapat kunjungan dari orang yang tak dikenalnya. Sekalipun tidak untuk tujuan silaturrahim, tetapi dengan membeli barang yang dijualnya mereka mendapatkan kebahagiaan. Itulah yang barangkali mulai hari ini, senin 21 September 2009, dirasakan banyak orang di kawasan wisata stroberi, Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung selatan.

Dari Bandung. Arahkan tatap matamu ke pegunungan jauh di kawasan Barat Daya. Sejauh mata memandang, hamparan bukit hijau terbentang. Tujulah Soreang di siang hari.

Kalau sudah sampai Ibukota Kabupaten Bandung ini, lewati saja. Tak ada pesona yang bisa dipetik jadi pelajaran berharga di sini. Soreang setali tiga uang dengan ibukota kabupaten lain di Indonesia yang penuh kabar berita pejabat korup, jalanan rusak dan sikap pemerintah yang tak pernah memiliki visi baik dalam mengelola tata kehidupan publik.

Arahkah terus perjalanan kita kearah Barat mengikuti jalan tua Soreang-Ciwideay. Jauh di perbukitan ujung timur itu, Rancabali memberi pesona. Alam yang subur. Hasil panen yang mengantarkan petani meraih kehidupan yang makmur. Dari Soreang, kita butuh waktu sekitar 20 menit untuk mendekat ke perbukitan di kaki Gunung Patuha. Kalau sudah memasuki kawasan menanjak berkelok, itulah tandanya kita memasuki kawasan Kelurahan Alamendah, sebuah tempat yang nyaman untuk berhenti sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menanjak menuju puncak Gunung Patuha. Carilah tempat untuk berdiri di tanah tinggi dan lapang. Arahkan pandang ke segenap arah.

Nun jauh di sekitar perbukitan menjalar berlekuk-lekuk itu, hutan dan kawasan pertanian hortikultura nampak kehijau-hijauan menyebar di setiap kaki bukit. Puncak Gunung Patuha sendiri tak lebih dari 2200 meter dari permukaan laut, setara dengan ketinggian Tangkuban Perahu di bagian utara Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan kawasan Alamendah sendiri memiliki ketinggan antara 1500-1800 meter dari permukaan laut.

Kawasan ini sejak dulu kala memang dikenal sebagai wisata kelas wahid yang sangat mengasyikkan untuk melepas penat kehidupan orang-orang kota. Kecocokan masyarakat berbondong-bondong ke sana kawasan yang masih dikenal objek wisata Ciwidey itu karena beberapa hal, seperti banyaknya tempat wisata. Dari satu objek ke objek lain tidak terlalu jauh. Alamnya asri. Cocok untuk segala usia dan bisa memilih tempat untuk istirahat secara bebas. Ada situ pantengan, sebuah danau luas di bawah perkebunan teh Rancabali yang sangat cocok untuk acara keluarga.

Dengan menyewa perahu murah, anak-anak maupun orang dewasa bias menikmati perairan dingin dan menatap pesona alam perbukitan hijau menghampar. Di atas kaki gunung patuha ada kawasan kawah putih, sebuah puncak gunung yang bisa didaki dengan kendaraan roda empat. di luar kedua objek ini, kita bisa berwisata gratis di sekeliling kaki gunung patuha dengan kebebasan memilih tempat untuk melihat fenomena alam dan menikmati sajian-sajian khas produk lokal Bandung Selatan.

Satu hal yang menarik ialah manakala kita berbelanja stroberi di kawasan Kelurahan Alamendah, atau sekitar 10 menit sebelum kita memasuki kawasan puncak Gunung Patuha. Tanaman stroberi menjadi berkah bagi kaum tani. Hasil panen yang cepat dan bisa dijual tanpa melalui tengkulak menjadikan penghasilan kaum tani stabil. Tak jarang mereka meraih kekayaan dan aset yang melimpah dari tanaman ini. Stroberi di kawasan Rancabali, Ciwidey dan Lembang bukan lagi fenomena pertanian semata, melainkan juga bagian dari wisata.

Dibanding teh dan kopi, stroberi tergolong muda ditanam di kawasan itu. Cerita-cerita yang berkembang, pada tahun 1992 orang-orang Tionghoa dari kota Bandung gemar bertani di sekitar itu. Kala itu, Stroberi dianggap cocok untuk tanaman sampingan. Kaum tani saat itu masih berkutat pada tanaman sayur-mayur. Tetapi, seiring dengan perkembangan objek wisata, stroberi lebih menarik perhatian.

Pada tahun 1997, tanaman ini berkembang pesat. Pangsa pasar yang semakin luas membuat daya tarik stroberi memperkuat pesona wisata. Konsep pembelian petik sendiri adalah trik dagang yang menarik perhatian para wisatawan. Tentu saja melimpahnya tanaman ini sekarang tidak semata untuk konsumen wisatawan, melainkan lebih banyak untuk memenuhi pasokan pasar terbuka di kota-kota besar, terutama di supermarket. Puncaknya, pada tahun 1997, tananam stroberi sudah menjadi tren penghasil uang para petani dan berkembang terus sampai tahun 2009 ini.

Semua menjadi sebuah pesona yang khas yang mungkin akan membuat ngiler para pejabat daerah yang memiliki alam pegunungan serupa dengan kaki gunung Patuha. Inilah barangkali yang harus dicatat secara khusus untuk kawasan perkampungan tani di Kelurahan Alamendah Kecamatan Rancabali itu. Alam pertanian itu telah menjadikan kaum tani hidup berdaya secara ekonomi. Orang-orang kota yang datang ke kawasan itu biasanya mendapat inspirasi spontan tentang segala kemungkinan di hari depan. "Kelak akan punya tanah dan rumah di alam seindah ini. Punya usaha pertanian, hidup makmur dan tenang di pedesaan. Atau jika tetap tidak bisa tinggal di pedalaman, minimal bisa melakukan investasi untuk mendulang uang dari hasil pertanian."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun