Wahai makhluk bumi
Cukup...
Sudah cukup..
Engkau memberondongi ku dengan petasan
Mungkin engkau bahagia
Namun diri ini menangis
Tangisan tanpa suara
Tanpa pendengar
Tanpa jeritan
Ini malam yang suci
Malam kemenangan
Kemenangan dari hawa nafsu, lapar, dan dahaga
Kemenangan yang lebih baik diranyakan dengan mengumandangkan takbir daripada bermain petasan.
Petasan itu merusak suara indah suara indah seruan takbir
Seruan takbir indah yang terdengar di setiap sudut-sudut masjid.
Keindahan membuatku ingin menangis.
Menangis sambil menyeru nama Allah.
Ku memang sebuah awan dari jutaan awan di angkasa.
Ku memang tak seindah awan lain.
Namun ku ingin tetap Istiqomah tuk berdzikir dan bersalawat kepadamu.
Terima kasih wahai makhluk bumi yang tidak menyakiti.
Ku hanya bisa membalasmu dengan doa.
Malang, 04 Juni 2019