Mohon tunggu...
Faizal Chandra
Faizal Chandra Mohon Tunggu... Relawan - Guru Matematika

terus belajar dan terus belajar untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rintihan Lirihku

4 Juni 2019   18:31 Diperbarui: 4 Juni 2019   18:59 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari lilisnopyblue.blogspot.com

Wahai makhluk bumi
Cukup...
Sudah cukup..
Engkau memberondongi ku dengan petasan
Mungkin engkau bahagia
Namun diri ini menangis
Tangisan tanpa suara
Tanpa pendengar
Tanpa jeritan

Ini malam yang suci
Malam kemenangan
Kemenangan dari hawa nafsu, lapar, dan dahaga
Kemenangan yang lebih baik diranyakan dengan mengumandangkan takbir daripada bermain petasan.

Petasan itu merusak suara indah suara indah seruan takbir
Seruan takbir indah yang terdengar di setiap sudut-sudut masjid.
Keindahan membuatku ingin menangis.
Menangis sambil menyeru nama Allah.

Ku memang sebuah awan dari jutaan awan di angkasa.
Ku memang tak seindah awan lain.
Namun ku ingin tetap Istiqomah tuk berdzikir dan bersalawat kepadamu.
Terima kasih wahai makhluk bumi yang tidak menyakiti.
Ku hanya bisa membalasmu dengan doa.

Malang, 04 Juni 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun