Mohon tunggu...
Faizal Az Zuhri
Faizal Az Zuhri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bukan sulap bukan she/her

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Ilkom - B 21/ (21107030057)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Gempa Magnitudo 5,1 Pagi Ini Mengguncang Banten

18 Maret 2022   10:09 Diperbarui: 18 Maret 2022   10:20 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: Tribunnews.com

Gempa Bumi adalah Getaran yang terjadi akibat pelepasan energy dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seisemik yg umumnya terjadi karena pergerakan lempeng bumi. Gempa bumi sendiri merupakan salah satu fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia.  Alasan mengapa Indonesia sering terjadi bencana sendiri anatar lain dikarenakan Indonesia berada di antara dua benua (Asia&Afrika) dan dua samudra (Hindia & Pasifik), pergerakan lempeng bumi, cicin api pasifik, dan reaksi berantai gunung berapi.

Gempa sendiri terbagi menjadi 2 macam yaitu gempa Tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik bumi, sedangkan Gempa Vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi. Biasanya aktivitas gempa vulkanik akan memicu terjadinya gempa tektonik.

Berdasarkan kedua tipe gempa di atas, gempa tidak serta merta terjadi di sembarang wilayah belahan Bumi. Gempa tektonik hanya akan terjadi disekitaran belahan Bumi yang berada di sekitaran batas lempeng Bumi, sedaangkan Gempa Vulkanik hanya akan terjadi di wilayah sekitaran gunung berapi.

Barusan dini hari tadi tanggal 18 Maret 2022 Indonesia sedang dilanda Gempa Bumi. Dilansir dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bermagnitudo 5,1  terjadi di ujung pulau Jawa yakni Banten sekitar pukul 03.53 WIB. Pusat gempa sendiri berada di 20 kilometer Barat laut Bayah, Banten. Gempa tersebut terjadi dengan episenter terletak pada koordinat 6.75 LS dan 106.21 BT pada kedalaman 137 Kilometer.


"Dirasakan (MMI) II-III Cibaliung, I-II Bogor , I-II Depok, I-II Karawaci, I-II Tangerang, I-II Tangerang Selatan," kata BMKG.

Berdasarkan informasi dari BMKG, MMI merupakan satuan skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi. I MMI berati getaran tidak dirasakan oleh sekitar dalam keadaan luar biasa beberapa orang (focus), sedangakan II MMI merupakan getaran yang dapat diraasakan oleh beberapa orang, benda-benda atau makhluk seperti tumbuhan dan hewan yang bergoyang. III MMI menandakan getaran dirasakan nyata adanya di dalam rumah. Getaran itu dianalogikan seakan-akan ada truk yang berlalu-lalang.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng," ungkap Daryono.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal). Oblique adalah proyeksi peta yang sumbu putar buminya membentuk sudut tajam (<90o) dengan garis normal bidang perantara (datar, kerucut, silinder).

Hingga kini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi 5,1 magnitudo tersebut. Meski gempa berada pada kedalaman dangkal dan berpusat di Laut, hasil menunjukkan bahwa gempa ini tidak akan berpotensi menimbulkan Tsunami karena magnitudonya relatif kecil sehingga untuk mengganggu kolom air laut pun belum bisa terjadi.

Gempa bumi tersebut datang secara mendaadak, hal tersebut dapat dirasakan oleh warga sekitaran Banten hingga Depok. Tak sedikit cuitan dari warga net di media sosial baik dari masyarakat Banten sendiri maupun luar Baten tentang mengeluhkan mengapa akhir-akhir ini Banten sering sekali terjadi gempa. Tak sedikit juga yang mengungkapkan rasa ketakutannya akan fenomena-fenomena alam yang sedang terjadi akhir-akhir ini di Banten.

BMKG mengungkapkan bahwa cuaca Banten pada hari ini 18 Maret 2022 berpotensi terjadi hujan sedang -- lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan angin kencang pada pkl 06.50 WIB. Maka dari itu, warga masyarakat Banten dihimbau agar untuk tetap berhati-hati baik yang sedang beraktivitas dalam ruangan maupun khususnya yang beraktivitas di luar ruangan.

Banten sendiri memiliki keindahan alam yang cukup indah juga, akan tetapi dibalik keindahan tersebut tak bisa luput juga bahwasanya Banten berada di pulau Jawa tepatnya Jawa barat yang di mana terdapat lempeng-lempeng dan gunung berapi masih aktif dalam proses penimbulan bencana alam.

Penduduk Sunda di Jawa Barat sendiri memiliki pemahaman mengenai gempa bumi (lin, dalam bahasa Sunda) terjadi karena adanya batu hidup yang terdapat di puncak gunung.  Mereka mempercayai ketika betu itu bergerak akan menyebabkan terjadinya gempa bumi.

Letak geologi Provinsi Banten khusunya berada di sepanjang busur Sunda-Banda yang menjadikan nya sangat rentan terjadi bencana alam baik itu gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, tanah longsor, angina putting bluing, dan lain-lain.

Gunung berapi aktif  yang masih berada di sekitaran Banten adalah Gunung Salak, Gunung Salak berada  di perbatasan anatara Kabupaten Bogor dengan Kabupaten  Sukabumi. Memiliki ketinggian kurang lebih mencapai 2211 m di atas permukaan air laut.  Gunung Salak hingga saat ini masih tercatat sebagai salah satu gunung aktif di Indonesia. Sejak tahun 1600-1900an Gunung salak pernah meletus sebanyak tujuh kali, terkahir pada tahun 1938 berupa erupsi freatik di Kawah Cikuwulung Puti.'

Salah satu bencana alam terparah yang pernah melanda Banten sendiri adalah tsunami yang disebabkan oleh letusan anak Gunung Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah  pesisir Banten dan Lampung. Sedikitnya 426 orang tewas akibat peristiwa tersebut, 7.202 oarng terluka, dan 23 oarng hilang. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tsunami disebabkan oleh pasang tinggi dan tanah longsor bawah laut karena letusan Gunung Krakatau.

Berikut adalah beberapa hal-hal yang harus anda lakukan jika sedang terjadi bencana gempa bumi. Pertama, usahakan jangan panik karena jika anda panik anda tidak bisa berfikir. Kedua, keluarlah dari rumah/ jauhi bangunan. Ketiga, berusahalah untuk mencari bantuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun