Sejalan dengan visinya untuk menjadi negara maju yang berdaulat dan berkelanjutan pada tahun 2045, Indonesia terus memperkuat komitmennya terhadap ekonomi berkelanjutan dengan menekankan transformasi menuju ekonomi yang memiliki emisi rendah, ekonomi sirkular, ekonomi biru, dan transisi energi. Â
Konsumsi rumah tangga dan investasi infrastruktur mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 5,03% pada tahun 2024. Namun, karena menghadapi masalah global seperti penurunan harga komoditas dan perlambatan ekonomi global, Indonesia harus mengembangkan sektor ekonomi hijau sebagai sumber pertumbuhan baru.Â
Salah satu langkah besar adalah pembentukan dana investasi bersama senilai $4 miliar antara Indonesia dan Qatar, dengan fokus pada teknologi, fasilitas kesehatan, dan energi terbarukan. Selain itu, untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060, Indonesia telah menemukan sekitar 400 proyek hijau yang membutuhkan dana. Â
Namun, beberapa proyek besar, seperti pengembangan lahan untuk bioetanol dan pangan di Papua dan Kalimantan, telah menimbulkan kekhawatiran tentang deforestasi dan konsekuensi yang akan ditimbulkannya terhadap masyarakat adat. Untuk memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan harus diimbangi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI