Doa dan Syukur

TEKS SIRAMAN ROHANI

Disusun Oleh : Hj. Faijah, M.Pd.I

 

KEKUATAN DO'A DAN SYUKUR BAGI PEREMPUAN UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN KELUARGA

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Manusia dari segi fisik, ekonomi, sosial dan tenaga lemah. Fisik manusia kalah dengan cicak yang jatuh dari ketinggan tapi tetap eksis,  kemampuan manusia dari segi ekonomi kalah dengan ayam yang masih kecil sudah bisa menghidupi diri nya sendiri, dari sisi sosial manusia kalah dengan semut yang rukun, dan dari sisi tenaga manusia kalah dengan gajah dan seterusnya, hal ini tersirat dalam Surat An-Nisa Ayat 28

Artinya: Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah

Nilai lebih manusia di hadapan tuhan nya adalah kualitas diri manusia tersebut, bukan dari sisi fisik, ekonomi, keturunan nya. Kualitas diri manusia adalah nilai-nilai ruhaninya dan tingkat ketaqwaan seorang hamba pada Rabb nya. Entitas manusia dicipta untuk mengabdikan diri dan jiwa raga nya untuk sang Khaliq. Perempuan sebagai ruh keluarga mempunyai peran besar untuk mengantarkan kapal besar yang Bernama keluarga menuju pintu gerbang surga melalui kapal yang dinamakan keluarga sakienah mawaddah warohmah.

Peran Perempuan sebagai ruhani penyejuk dan angin penggerak kapal tersebut  menuju tujuan pengabdian pada Allah dalam perjalanan nya banyak badai dan aral yang melintang, dalam hal ini doa dan Syukur menjadi nahkoda untuk mengarahkan ke tujuan utama agar kapal besar yang Bernama keluarga tidak salah dan kehilangan arah.

Kekuatan do'a seorang Perempuan yang Bernama ibu adalah keramat, kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah mantra, penting bagi seorang Perempuan untuk berdoa dan bertutur secara baik dan sopan, karena setiap kata adalah doa yang memberi vibrasi untuk sekelilingnya, jika tidak bisa berkata baik sebaiknya diam.

Dengan do'a itu pula seorang hamba mengakui kelemahan dirinya, dan memintakan pertolongan hanya pada Allah. Waktu-waktu mustajabah dalam berdoa:

• Harian yaitu setelah maghrib, sepertiga malam dan menjelang subuh
• Mingguan yaitu di hari Jumat (diantara dua khutbah )
• Tahuann yaitu: 1 Dzulqo'dah sampai 10 Dzulhijjah, 1 s/d 12 Rabiul awwal, 17 s/d 21 Rhamadhan

Tempat- tempat yang mustajabah dalam berdo'a : Mulatazam, Raudah, Mesjid dan Zhawiyah. Kemustajaban dalam berdoa juga dipengaruhi oleh kebersihan dan kehalalan harta yang kita makan.Hal ini diamantkan dalam Hadis Nabi Muhammad SAW

: : : , -- : , -- .[ ]

 Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya Allah ta'ala itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman sebagaimana dia memerintahkan para rasul-Nya dengan firmannya: Wahai Para Rasul makanlah yang baik-baik dan beramal shalihlah. Dan Dia berfirman: Wahai orang-orang yang beriman makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rizkikan kepada kalian. Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalan jauh dalam keadaan kumal dan berdebu. Dia memanjatkan kedua tangannya ke langit seraya berkata: Yaa Robbku, Ya Robbku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram, maka (jika begitu keadaannya) bagaimana doanya akan dikabulkan. (HR. Muslim).

Syukur menjadikan kapal besar yang Bernama keluarga tentram dan focus menuju tujuan utama Bernama keridhoan Allah, Syukur artinya merasa cukup dan berterimaksih atas nikmat yang Allah anugrahkan dengan tidak membanding-bandingkan dengan yang dimiliki orang lain karena setiap orang mempunyai bagian nya masing-masing.

Dengan rasa Syukur seorang perempuan yang bernama istri ridho menerima kekurangan pasangan nya dengan asas kemitraan yang saling melengkapi satu dengan yang lain nya. Dengan rasa Syukur Perempuan yang dinamakan ibu tidak membandingkan putra-putrinya dengan kesuksesan yang mampu diraih oleh anak orang lain. Dengan rasa Syukur Perempuan focus mengarahkan dan memberi penyejuk ruhani pada arah kapal menuju keridhoan Rabb nya sehingga keluarga tersebut selamat dari api neraka, neraka di dunia maupun neraka di akhirat.

Menjalani takdir sebagai seorang perempuan itu bukan hal mudah, paradigma patriakhi seingkali menjegal kemampuan perempuan untuk berkiprah di ranah public untuk ikut memakmurkan kemajuan bangsa. Stereotip perempuan juga seringkali muncul dalam pemahaman agama secara misoginis misalnya kesaksian perempuan bernilai setengah dibandingkan dengan laki-laki, warisan anak perempuan cuma dapat setengah dari bagian anak laki-laki, dan seterusnya dan sebagainya, hal hal ini menjadi PR besar bagi perempuan untuk terus belajar dan berkembang, menjadi perempuan shalihah itu yang terpenting adalah larangan Nya jangan dilanggar perintahNya dijalankan nanti Allah yang mengatur segala sesuatunya.  Begitulah janji-Nya dalam Ali Imran ayat 195.

 

 "Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakkan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain." (QS. Ali Imran: 195)

Wallahu a'lam Bishowab

Wa'alaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh