Mohon tunggu...
Faisal yamin
Faisal yamin Mohon Tunggu... Nelayan - Belajar menulis

Seorang gelandangan pikir yang hobi baca tulisan orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Kompetensi Digalakan, Namun Kesejahteraan Diabaikan

1 Oktober 2022   21:36 Diperbarui: 1 Oktober 2022   21:37 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Guru/dok pixabay.com

Memang jika dilihat penguatan dan pendampingan materi tidak beda dengan kegiatan sebelumnya. Tapi ada yang menarik, iya kita menerima materi dan di dampingi secara langsung lalu kami juga di beri tugas untuk mengukur sampai dimana pemahaman kami. Jika belum paham, kami di godok sampai bisa memahaminya.

Rasa kantuk dan kelelahan mulai terlihat di wajah setiap peserta tatkala masuk ke materi menganalisis butir soal dan penentuan KKM. Maklum, biasanya waktu siang sehabis Isoma tubuh kita bawaannya pengen tidur atau merem sedikit.

Tapi pak Ujud Radjilun punya cara ketika menyaksikan itu. Baliau mengarahkan kami untuk berdiri lalu di arahkan untuk bermain. Selepas bermain kami di suru menyanyi lagu anak-anak sembari menggerakan tubuh sesuai lagu yang di nyanyikan.

"Masih semangat?" Seru beliau

"Masih." Seruh kami para peserta.

Kemudian fasilitator melanjutkan materinya setelah menyaksikan kami kembali bersemangat. Fasilitator memberikan penguatan tentang bagaimana menganalisis butir soal dan menentukan KKM.

Ini yang lumayang menguras pikiran. Pasalnya banyak hitung-hitungnya. Mungkin ini kelemahan saya bagi guru pendatang baru, karna biasanya saya hanya mengacu pada KKM yang telah di tentukan sebelumnya.

Kendati menguras pikiran, saya nikmati dan mensyukuri karna dari materi ini saya diajarkan sehingga tahu, sekali tidak sepenuhnya. Iya, cara menetukan KKM per KD sampai pada KKM mapel dan sekolah. Ada rumusnya sih, tapi maaf ya saya tidak lampirkan disini. Sebab rumusnya juga sama dengan yang kalian gunakan.

"Saya sangat menikmati prosesnya, berbeda dengan kegiatan kemarin. Kegiatan ini saya jadi banyak paham." Ujar Amel salah satu rekan saya.

"Iya, bagusan ini. Karna setelah materi di sampaikan kita di bimbing langsung membuat Promes, prota, kkm dan lainya." Ujar yang lain lagi.

Di selah-selah diskusi kecil tersebut, pikiran saya lalu menyusuri labirin kenangan. Mengingat-ingat materi teknis yang diajarkan dikampus ketika saya kulia dulu. Saya lihat di bangku kuliah tidak mendapatkan materi seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun