Aku berlindung di bawa para-para
Dari rinai hujan yang turun deras,
Sederas rindu yang selalu mengeras.
Aku juga berlindung di selah batang kelapa
Dari serbuan angin dingin yang menggigil,
Segigil sikapmu yang selalu membeku
Aku masih selalu berlindung dari hujan di awal Juli
Meyergap juga mencekam tanpa ampun,
Dengan harapan dia akan berhenti sebentar lagi
Seperti aku yang selalu berharap
Agar tidak selalu berlindung pada setiap narasi usang yang mencekam,
Hingga bisa bertatap dan bercakap dengan wujudmu di akhir Juli
Tanpa hujan apalagi badai.
Palaodagai, 16 Juli 2021
*para-para, tempat pengasapan kelapaÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI