Menanggapi hasil survei tersebut, Mendikbud Nadiem Makarim mengakui bahwa Indonesia saat ini sedang mengalami krisis literasi. Dia juga menagatakan Ini merupakan permasalahan serius yang mana seluruh pemangku kepentingan di semua jenjang sistem pendidikan perlu turut berperan dalam peningkatan literasi.
Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca. Sementara total jumlah bahan bacaan dengan total jumlah penduduk Indonesia memiliki rasio nasional 0,09. Artinya satu buku ditunggu oleh 90 orang setiap tahun, sehingga Indonesia memiliki tingkat terendah dalam indeks kegemaran membaca. Sumber Kemendagri.go.id.
Menyikapi hal tersebut, dilansir dari kompas.com. Pada tahun 2024, pemerintah menargetkan baseline budaya literasi Indonesia mencapai 71,04 persen. Asisten Deputi Literasi, Inovasi, Kreativitas Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Jazziray Hartoyo mengatakan, hal tersebut dapat tercapai melalui penyusunan peta jalan peningkatan budaya literasi yang tengah dilakukan.
"Pada prinsipnya peta jalan ini adalah dokumen yang harus kita sepakati bersama. Diharapkan pada 2024 nanti, baseline budaya literasi kita sudah mencapai target 71,04, peningkatan ranking posisi Indonesia dalam indikator global, serta terbangunnya sinergitas lintas kementerian/lembaga,".
                 ***
Hari menjelang siang, ketika saya hendak balik ke rumah. Kakek Ahmad berkata ke saya,
"Mari membaca, selamatkan Negeri kita"
Ternate, 9 Juli 2021