Mohon tunggu...
faisal fahmi mrp
faisal fahmi mrp Mohon Tunggu... Relawan - Pemula bersahaja

Searching.......

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Penjajahan Kendaraan Bermotor Harus Dihentikan

6 November 2017   14:47 Diperbarui: 6 November 2017   14:53 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjajahan kendaraan bermotor menginvasi ibukota Jakarta Setiap hari, setiap waktu, bahkan sampai 1 x 24 jamnya bermunculan masalah kemacetan kendaraan yang cenderung tidak pernah usai. Ini merupakan masalah klasik yang menjadi parasit di kota-kota besar, khususnya Jakarta. 

Kesadaran untuk patuh dalam berlalu lintaspun dikesampingkan oleh beberapa pengguna kendaraan, terlebih jika kondisi jalanan tidak terpantau aparat kepolisian. Masalah Ini sudah menjamur terlebih lagi pengendara yang memarkirkan kendaraannya disembarang tempat yang membuat intensitas kemacetan bertambah tinggi. 

Trotoar yang semestinya sebagai tempat pejalan kaki sudah beralih fungsi menjadi tempat parkir ajaib. Permasalahan ini sudah menjadi tugas rutin aparat pemerintah DKI untuk menyelesaikannya, namun lagi-lagi masalah ini seperti rumus yang menghadapi jalan buntu, masalahnya sulit dipecahkan kerena timbulnya masalah baru yang menjadi penyakit akut di Jakarta. jumlah aparat penertib dan yang ditertibkanpun tidak sebanding. 

Ketika kita mulai bercermin dengan kota-kota didunia, kita seolah berkaca kepada sistem mereka, padahal yang kita lakukan sama saja dengan jalan ditempat, hanya beberapa orang yang mau mengurai dampak kemacetan dengan menaiki kendaraan umum dan sebagian yang berjalan kaki, namun sebagian lainnya lebih mementingkan kenyamanan dengan menggunakan kendaraan pribadi yang membuat suasana jalanan semakin ramai, sehingga sulit membedakan mana pasar dan mana jalan raya. 

Pertumbuhan jalanpun tidak sebanding dengan pertumbuhan invasi kendaraan bermotor, bahkan hampir setiap manusia di ibukota sudah memiliki satu kendaraan, bisa di kategorikan kendaraan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia saat ini. 

Jakarta sebenarnya mempunyai angkutan umum yang bertebar dimana-mana, mulai dari KRL, metromini, buswayy, dan masih banyak angkutan umum lainnya yang menghiasi ibukota Jakarta. Namun jumlahnya tidak mampu menampung jutaan manusia di ibukota bahkan layanan angkutan umum di Jakarta belum masuk dalam kategori prima.

 Tidak heran masyarakat beralih dan menggunakan kendaraan pribadi yang terbilang nyaman walau ditengah keramaian menembus kemacetan ibukota. Kajian-kajian terobosan dalam mengurai kemacetan di ibukota sebenarnya sudah direncanakan oleh beberapa pakar ahli transportasi untuk mengurai kemacatan di ibukota, namun kajian itu hanya sampai tersimpan dalam laci karena adanya hambatan administrasi lembaga yang menolak.

 Masalah ini sudah seperti penjajah Jakarta sejak dulu, namun mengapa setelah kita merdeka justru jalanan ibukota belum merdeka dari kemacetan?. Jawabannya ada pada kesadaran kita. Krl dan buswayy merupakan terobosan yang cemerlang dan bisa dikategorikan berhasil dalam mengurai kemacetan, namun sekarang?. Jumlah penumpang semakin membludak saja sehingga masalah baru selalu muncul dan tidak akan pernah selesai ketika ditemukan obatnya. 

Pemerintah tidak bisa dijadikan objek untuk menuntut masalah ini, kita seharusnya bercermin, sudahkah kita melakukan terobosan dalam mengurai kemacetan di ibukota. Andai saja setiap warga Jakarta peduli akan hal ini, sudah pasti Jakarta terbebas dari dilemma kemacetan. 

Akhir ini trobosan Ride sharing sudah mulai diterapkan sebagai solusi berkendara yang cukup membantu dalam mengatasi persoalan kemacetan dengan menggunakan konsep berbagi, ya sederhannya dengan nebeng temen saat kekantor nah kamu bisa menghemat BBM dan meminimalisir lahan parkir, bayangkan jika satu orang saja yang membawa mobil maka dia minimal membutuhkan ruang 2 x 3 meter untuk parkir mobilnya. Nah bisakah kita terus seperti ini. Tinggalkan ego sejenak, dan mari berbenah untuk Jakarta yang merdeka dari kemacetan. 

Simaklah video inspiratif dibawah ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun