Dengan komputerisasi, pengolahan, katalog, dan peminjaman menjadi terintegrasi. Petugas di balik layar kerjanya lebih mudah dan pengguna lebih cepat mencari koleksi. Isi katalog bisa kamu cetak atau impor pula. Kamu bahkan bisa cek tagihan denda dan lihat riwayat peminjaman di perpus.
Terus kartu-kartu katalog itu sekarang ke mana perginya? Gak tau persisnya sih. Ada kali, yang masih disimpan baik-baik sebagai benda bersejarah, ada yang dibiarin tak terurus. Coba deh cari-cari online, kali ada yang ditawarin sebagai barang antik.
Katalog kartu memang sudah usang. Masanya tinggal kenangan, in memoriam. Meskipun usang, nilai intelektualnya tetap tak lekang. Dan berkat kemajuan teknologi informasi, kini fungsi katalog semakin berkembang.