Mohon tunggu...
Fahri Setiyadi
Fahri Setiyadi Mohon Tunggu... Penulis - Public Relations 19

Cek semua berita yang ada dan berikan ulasan yang membangun

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jembatan Bambu Semakin Miring Di Desa Cikuda Kampung Saningking

29 Juli 2022   23:24 Diperbarui: 29 Juli 2022   23:30 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Foto Pribadi

Jembatan Bambu Semakin Miring Di Desa Cikuda Kampung saningking

Dibuat Oleh : Fahri Setiyadi

Kampung saningking yang berjarak 45 Kilometer dari Ibu Kota Jakrta atau sekitar 1 jam 18 menit jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda empat melalui akses TOL merupakan kampung yang masih asri dan sejuk dengan dikelilingi oleh perbukitan dan waduk.

Penduduk Kampung Saningking, Desa Cikuda, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Terpaksa harus tetap menggunakan jembatan yang hanya menggunakan bambu saja sebagai pijakan untuk akses menyebrangi sungai Kalimanceruri yang mana jembatan tersebut sudah sangat miring untuk digunakan beraktivitas sehari-hari.

Madrudin salah satu warga Kampung Saningking mengakui bahwa jembatan sungai Kalimanceruri miring jika diterjang banjir pada musim penghujan, “miringnya jembatan diakibatkan karena banjir yang datang terus menerus beberapa akhir bulan ini karna sedang hujan terus,’ ujar Madrudin.

Jembatan sungai Kalimanceruri yang diakses oleh 123 jiwa dan 33 kartu keluarga dari Kampung Saningking (RT01/ RW 05) merupakan satu-satunya akses warga kampung untuk pergi bersekolah sejauh 2 kilometer atau sekitar 10 menit menggunakan kendaraan roda dua, bekerja dan beribadah ke Masjid yang masi berada di Kawasan dekat-dekat kampung. Selain itu jembatan sungai kalimanceruri merupakan jalan yang lebih cepat untuk pergi kepasar, pukesmas maupun bidan dengan waktu tempuh yang relative sama sekitar 10 menit menggunakan kendraan roda 2 atau sekitar 2 kilometer.
 
 Madrudin, warga Kampung Saningking menjelaskan Jika banjir warga desa secara swadaya terpaksa membentulkan kembali jembatan yang semakin hari semakin miring agar tetap dapat digunakan untuk beraktivitas sehari-hari. “dalam satu bulan pada musim penghujan banjir bisa datang lima kali dan warga desa mau tidak mau harus membetulkan bersama-sama jembatan tersebut agar tetap dapat diakses untuk beraktivitas sehari-hari,” ujar Madrudin.

Jembatan yang terbuat dari bambu tersebut sangat cepat rapuh dan harus diganti secara berkala agar jembatan tetap bisa di akses oleh warga setempat. Untung saja disekitar jembatan terdapat banyak pohon bambu yang bisa dipakai atau diganti jika salah satu bambu pada jembatan sudah mulai rapuh.
Dibawah jembatan sungai Kalimanceruri ini merupakan sungai yang dangkal dan biasanya dipakai untuk warga sekitar menyuci pakaian dan mandi tetapi karena jembatan sungai tersebut sangat rapuh salah satu warga kampung khawatir jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Madrudin menjelaskan bahwa “warga biasanya menyuci pakaian dan mandi di bawah jembatan yang mana bahaya jika jembatan sewaktu waktu roboh” Ujar Madrudin.

Jembatan Sungai Kalimanceruri hanya dapat dilalui satu kendaraan bermotor saja dengan lebar jembatan yang tak sampai satu meter, hal ini jadi penghambat aktivitas warga Kampung saningking yang harus bermobilitas di sekitar jembatan tersebut terutama pada pagi dan sore hari dimana para warga desa harus pergi dan pulang kerumah menggunakan jembatan tersebut.

Warga Kampung Saningking selalu berharap kepada pemerintah setempat maupun para relawan untuk dapat mengganti jembatan bambu yang sudah miring tersebut dengan jembatan yang lebih kokoh dan bisa dilalui tanpa adanya kecemas dari seluruh warga kampung Saningking.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun