Mohon tunggu...
fahrezha achmad rizky
fahrezha achmad rizky Mohon Tunggu... mahasiswa program studi pendidikan agama islam universitas negeri Jakarta

mahasiswa yang aktif dalam organisasi, khususnya Badan eksekutif mahasiswa program studi pendidikan agama islam universitas negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

pancasila hanya lip service? megawati: "jadi imigran saja"

24 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 24 Juni 2025   01:40 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada saat penyelenggaraan pameran foto karya guntur sukarnoputra pada Sabtu (7/6/2025).. mantan presiden ke-5 megawati sukarnoputri dan selaku badan pembinaan ideologi pancasila 

(BPIP), menyampaikan statement tegas tentang “pancasila” yang dianggap hanya sebagai lip service oleh masyarakat indonesia saat ini.

 

“Jadi kalau kamu hanya lip service dengan Pancasila, kalau saya sih, go to hell" tegas mantan presiden ke-5 itu. 

Pancasila adalah sebuah ideologi yang dianut oleh seluruh rakyat Indonesia. Dalam lintasan Sejarah, Pancasila pertama kali diungkapkan 

oleh Soekarno, presiden pertama Indonesia, dalam pidatonya pada tanggal 1 juni 1945. Konsep ini kemudian diadopsi sebagai dasar 

negara dalam pembukaan UUD 1945.

Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai ideologi sebuah negara, Diundangkannya Peraturan Presiden No 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila secara otomatis mengakibatkan status hukum Ideologi yang disahkan melalui Peraturan Presiden No 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Megawati juga menekankan, menjadi bagian dari warga negara indonesia harus dilakukan dengan penuh kebanggan dan kesadaran atas sejarah yang ada. Megawati juga menegaskan kepada generasi muda khususnya kaum perempuan, yang masih banyak kurang menghargai para pendiri bangsa dan tak jarang juga banyak yang kurang memahami makna dari sebuah “Pancasila” itu sendiri dan dilakukan hanya sebatas retorika saja. 

Sejatinya pengamalan pancasila memang harus diamalkan oleh seluruh rakyat indonesia tak terkecuali. Tetapi nyatanya sekarang memang pengamalan pancasila sudah tak lagi dilakukan, bahkan oleh para pemimpin negeri ini? yang notabenenya pemimpin haruslah menjadi contoh bagi rakyat nya. Kasus korupsi yang masih merajalela hingga saat ini. “kasus dugaan korupsi pengadaan laptop oleh Kemendikbudristek pada tahun 2019–2022 senilai Rp 9,9 triliun.” (ntvnews.id), “KPK menetapkan satu tersangka dalam kasus dugaan gratifikasi terkait pengadaan di MPR RI, dengan total penerimaan fantastis mencapai Rp17 miliar.” (ntvnews.id) . Dan itu hanya sebagian kecil dari kasus korupsi dan gratifikasi yang ada, pelanggaran HAM, lebih mementingkan urusan pribadi, dan sifat yang tidak mencerminkan pancasila lainnya di negara ini. 

Seperti yang ditegaskan megawati, pancasila bukan hanya sebagai retorika ucapan belaka saja tetapi juga pengamalan nyata nya. Kesenjangan juga terlihat jelas antara “si kaya” dan “si miskin” di negeri ini yang dimana tak sesuai dengan isi dari sila ke-5 “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia” bukan hanya “sebagian rakyat” tetapi “seluruh rakyat” yang dimana ini berarti perjuangan dari pendiri bangsa sekarang hanya tersisa sebagai simbol tanpa makna bagi negaranya. Jika terus seperti itu indonesia hanya sebuah negara yang memiliki ideologi dengan penggalan narasi kosong yang pernah membawa negara ini pada kemerdekaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun