Mohon tunggu...
Fahreza S. Samalam
Fahreza S. Samalam Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis Muda

"Dengan Menulis Kalian Akan Melihat Dunia''

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pancasila Rasionalitas Bukan Formalitas

19 Juli 2020   12:12 Diperbarui: 19 Juli 2020   12:15 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: fahreza samalam

Ketika mendegar kata pancasila, pasti yang akan teringgat di benak kita adalah bayang-bayang dari para pejuang dalam memerdekakan bangsa indonesia.

Pancasila merupakan pondasi dasar berdirinya suatu negara. Sebagai falsafah Negara, Pancasila ditetapkan berdasarkan  nilai-nilai dan budaya yang dimiliki oleh para pendahulu kita.

Sejak hadirnya ediologi pancasila sangat diharapkan dapat menjawab persoalan realitas sosial yang berkembang setiap tahunya.

Pancasila tidak hanya sebuah nama dan lambang, tak hanya sekedar kalimat yang diucapkan setiap upacara bendera, namun merupakan sistem tata nilai yang berlaku bagi masyarakat Indonesia. Proses merasionalkan dan mengamalkan nilai pancasila menjadi wajib untuk setiap warga negara.

Namun apa jadinya jika di era milenial sekarang pancasila justru diangap sebagai sebuah formalitas semata?...

Fakta dari sebuah fenomena yang terjadi saat ini seperti demokrasi yang disepelehkan, kebijakan politik dibuat untuk kepentingan kelompok, sebagian karakter generasi muda terkesan hedonisme dan apatis, jiwa nasionalisme menurun dan sikap intoleransi keberagaman.

Baru saja kita di hebohkan dengan perumusan RUU Haluan Ediologi Pancasila (HIP) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang justru dapat mencedarai nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Sangat penting memahami nilai yang terkandung dari pancasila karna dengan begitu kita tidak terjebak dengan dikotomi pemikiran yang terkesan radikal dan ketika kita berhasil merasionalkan pancasila maka sulit kita terhasut oleh kelompok intoleran. Bangsa yang hebat adalah bangsa yang dapat hidup rukun dan damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun