Perbedaan ChatGPT dan Meta AI: Dua Kecerdasan Buatan dari Raksasa Teknologi
ChatGPT dan Meta AI adalah dua contoh kecerdasan buatan (AI) canggih yang dikembangkan oleh dua perusahaan teknologi besar, yakni OpenAI dan Meta (dulu Facebook). Meskipun keduanya memiliki fungsi serupa—sebagai asisten virtual berbasis teks—ada beberapa perbedaan mendasar antara keduanya.
ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI dan berbasis pada arsitektur Generative Pre-trained Transformer (GPT). Versi terbarunya, GPT-4.5 atau GPT-4-turbo, mampu menghasilkan teks berkualitas tinggi, menjawab pertanyaan, menulis kode, menerjemahkan bahasa, dan bahkan membantu menulis esai atau cerita. ChatGPT juga terintegrasi dengan produk OpenAI lainnya, seperti DALL·E (untuk gambar) dan Codex (untuk pemrograman).
Sementara itu, Meta AI adalah produk dari Meta Platforms yang terintegrasi ke dalam layanan mereka seperti Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Meta AI menggunakan model bahasa bernama LLaMA (Large Language Model Meta AI), dan difokuskan untuk meningkatkan pengalaman pengguna di platform Meta, seperti menjawab pertanyaan di obrolan, membuat rekomendasi, dan memahami konteks percakapan sosial.
Secara umum, ChatGPT lebih banyak digunakan untuk keperluan produktivitas dan kreatif, sedangkan Meta AI difokuskan untuk mendukung interaksi sosial dan layanan internal dalam ekosistem Meta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI