Mohon tunggu...
Fahmy Fotaleno
Fahmy Fotaleno Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis - Akademisi - Seniman

Pemimpi kelas kakap, pembual paruh waktu.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Zaman Sudah Sangat Maju, Jangan Lagi Hanya PNS yang Disebut Pekerjaan

24 Juli 2021   13:26 Diperbarui: 24 Juli 2021   13:30 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masa survei yakni Desember 2019 masih ada jurnasli yang menerima upah Rp2,3 juta per bulan di DKI Jakarta padahal UMP saat itu adalah Rp3.940.973. Selain itu, masih ada hak-hak jurnalis yang terabaikan seperti cuti haid, ruang laktasi, tidak ada uang lembur, kerja lebih dari 8 jam per hari, libur pengganti, dan trauma healing.

Tak hanya di ibukota, kesejahteraan bagi para jurnalis yang bertugas di daerah juga tak kalah mengenaskan. Misalnya saja di Yogyakarta. Banyak di antara mereka yang tak mendapatkan jaminan kesehatan dan memiliki gaji di bahwa upah minimum Kabupaten/Kota (UMK) atau upah minimum provinsi (UMP). 

Pada 2020 ini UMP di Yogyakarta sebesar Rp1.704.608. Sedangkan UMK masing-masing di Kabupaten Gunung kidul, Kulon Progo, Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta kisaran Rp1,7 hingga Rp2 juta rupiah. Tentunya ini tidak sebanding dengan beban kerja dan resiko yang mereka dapatkan.

Selain upah di bawah UMP, masalah krusial lain yang kerap dialami jurnalis adalah mendapat tindak kekerasan oleh aparat. AJI Indonesia menyebut selama 2019 terjadi 53 kasus kekerasan yang dialami wartawan. Polisi merupakan aktor yang sering melakukan tindakan kekerasan kepada jurnalis, berdasarkan catatan AJI. 

Karena itu, AJI menobatkan Polri sebagai musuh kebebasan pers pada tahun 2019. Capaian gelar "musuh kebebasan pers" juga didapat Polri pada tahun sebelumnya. 

Angka ini menurun jika dibanding tahun sebelumnya yang terjadi 64 kasus kekerasan sepanjang tahun 2018. Sementara dari seluruh kasus 2019, kekerasan fisik masih mendominasi dengan 20 kasus, disusul oleh perusakan alat kerja atau data hasil liputan dengan 14 kasus. Ancaman kekerasan atau teror dengan 6 kasus, kriminalisasi dengan 5 kasus, pengusiran atau pelarangan liputan dengan 4 kasus, dan sensor atau pelarangan pemberitaan dengan 3 kasus.

Jujur saya terkadang bingung untuk menjawabnya ketika diperhadapkan dengan pernyataan dan pertanyaan seperti ini. Selama ini saya hanya mencoba menjawabnya dengan santai: "Saya belum yakin bisa biayai kuliah sampai S3 jika tidak bekerja di media. Olehnya itu, saya belum bisa meninggalkan perahu yang sudah membawa saya mengarungi lautan hidup hanya untuk mencari kapal pesiar yang belum tentu bersahabat dan cocok dengan saya!"

Pandangan Marx Tentang Pekerja

Marx berusaha untuk menjelaskan masalah ini melalui konsepnya tentang fetisisme komoditas. Fetish adalah benda yang dipercaya memiliki sifat magis. Ide Marx hanyalah bahwa hal-hal yang dibeli dan dijual dalam masyarakat kapitalis datang untuk diinvestasikan dengan kekuatan magis semacam itu. Bagi Marx, munculnya ekonomi berdasarkan uang sebagai lawan barter melarutkan ikatan dan hubungan yang membentuk komunitas tradisional dan "uang menjadi komunitas nyata" (Harvey 1989, 100).

Produksi menjadi apa yang disebut Marx sebagai "tempat tinggal yang tersembunyi". Dengan kata lain, kita bergantung dalam kapitalisme pada pekerjaan orang lain, tetapi hampir sepanjang waktu kita tidak menyadari fakta ini. 

Marx sedang membuat semacam lelucon serius: kapitalisme memalsukan dirinya sebagai modern, tetapi pada kenyataannya komoditas seperti fetish "primitif". Seolah-olah mereka muncul secara ajaib entah dari mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun