Mohon tunggu...
Fahmi Nouval Dzulfikri
Fahmi Nouval Dzulfikri Mohon Tunggu... Musisi - Musisi

Seorang penikmat dan pencipta musik yang memiliki ketertarikan dibidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dampak Komunikasi Influencer Pada Mental Anak Muda Indonesia: Konstruktif Atau Destruktif?

4 Oktober 2023   06:50 Diperbarui: 4 Oktober 2023   07:06 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: PIXABAY

2. Kecanduan Sosial Media: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk mengikuti influencer dapat menyebabkan kecanduan media sosial, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.

3. Konsumsi Berlebihan: Pengaruh produk yang sering diiklankan oleh influencer dapat memicu konsumsi berlebihan, terutama dalam hal fashion, kosmetik, dan teknologi.

4. Ketidakseimbangan Realitas: Anak muda mungkin sulit membedakan antara dunia nyata dan realitas yang dipresentasikan oleh influencer. Ini dapat mempengaruhi persepsi mereka tentang kehidupan.

Dalam konteks komunikasi influencer, ada sisi yang bersifat konstruktif dan destruktif. Pengaruh positif meliputi inspirasi, pendidikan, pemberdayaan, dan koneksi sosial. Namun, dampak negatif mencakup isu citra tubuh, kecanduan media sosial, konsumsi berlebihan, dan ketidakseimbangan realitas. Oleh karena itu, penting bagi anak muda Indonesia untuk mengembangkan pemahaman kritis terhadap konten influencer yang mereka konsumsi dan untuk mengatur waktu mereka di media sosial. Selain itu, pendidikan tentang literasi media sosial juga penting untuk membantu anak muda menghadapi pengaruh influencer dengan bijak.

Dalam mengambil keputusan apakah komunikasi influencer bersifat konstruktif atau destruktif bagi mental anak muda Indonesia, kita harus mengakui bahwa pengaruhnya dapat sangat bervariasi tergantung pada konten dan pesan yang disampaikan oleh masing-masing influencer. Oleh karena itu, penting bagi anak muda untuk memilih influencer yang mempromosikan nilai-nilai positif dan sehat bagi perkembangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun