Tiap orang bisa memiliki pola pendapatan yang berbeda. Termasuk pendatan yang berasal dari orang tua.
Dulu orang tua saya memberikan "gaji" buat saya setiap tahun. Jadi awal taun ajaran baru, biasanya saya langsung dapat dana dalm jumlah besar (yaiayalah dana untuk setahun) dan harus mengatur agar cukup sesuai dengan kebutuhan. Pola ini bagus karena menuntut saya untuk tidak kalap ketika mendapatkan dana besar. Tapi pola ini kurang menggambarkan pola yang kemungkinan besar akan saya dapatkan saat sudah lulus nanti, yaitu mendapatkan penghasilan tiap bulan (bulanan).
Lain lagi dengan teman saya. Dia mendapatkan "gaji" dari orang tuanya secara bulanan. Mirip dengan kemungkinan besar pola pendapatan saat ia lulus nanti, yaitu bulanan.
Nah perbedaan pola ini harus diketahui dan disiasati.
3. Ketahui Juga Kebutuhan Pengeluaran Kamu
Nah ini penting nih, tapi rada sulit. Soalnya lain dengan pendapatan, yang namanya pengeluaran itu kebutuhannya ada banyak banget. Ada yang rutin, ada juga yang gak. Bahkan mungkin lebih banyak yang impulsifnya kan? Hehe.
Nah langkah lebih lanjutnya adalah gak sekedar mengetahui. Kamu harus bikin budgetnya. Terus habis dibikin, biar bermanfaat, harus disiplin yaaa. Susah sih. Tapi ayo mulai belajar disiplin dengan budget yang udah dibuat. Mumpung masih mahasiswa. Kan katanya mahasiswa itu waktunya belajar. Sebelum lulus dan masuk ke dunia nyata.
4. Pastikan Pendapatan per Bulannya Lebih Besar dari Pengeluarannya
Nah ini dia. Buat saya, masa mahasiswa itu adalah masanya belajar. Selain belajar mengetahui sumber pendapatan, pengeluaran, bikin budget dan disiplin dengan budget, mahasiswa harus mulai belajar untuk membuat pendapatannya lebih besar dari pengeluarannya sehingga gak sering-sering minta tambahan "gaji" ke orangtua. Intinya, belajar lebih mandiri secara finansial.
Nah kalau ternyata pengeluarannya lebih besar gimana? Logisnya sih "tinggal" mengurangi pengeluaran dan/atau menambah penghasilan.
Coba direview lagi apakah pengeluaran kita sudah sesuai dengan gaya hidup kita sebagai mahasiswa. Mungkin harus dikurangi tuh nongkrong di cafenya. Ato stop beli buku baru kalo masih banyak buku lama yang belum dibaca. Makan mahal nya juga bisa tuh dikurangin. Kalo kata orang, ekstrimnya, mahasiswa itu yang penting kenyang. Hehe.