Mohon tunggu...
FAHMI FACHRUDDIN
FAHMI FACHRUDDIN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa semester 3 prodi Jurnalstik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan NIM 11220511000151. mempunyai ketertarikan dengan pengetahuan umum.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akal dan Ajaran: Eksplorasi Pemikiran Mu'tazilah dalam Islam

21 Desember 2023   23:10 Diperbarui: 21 Desember 2023   23:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam sejarah pemikiran Islam, Mu'tazilah menonjol sebagai kelompok yang menggabungkan akal dan ajaran agama. Mereka dikenal karena menekankan pentingnya pemikiran rasional dalam pemahaman terhadap Islam. Eksplorasi terhadap pemikiran Mu'tazilah membawa kita pada pengertian mendalam tentang bagaimana akal dipandang sebagai kunci penting dalam mendalami ajaran Islam.

Mu'tazilah, sebuah aliran pemikiran Islam, memunculkan perspektif baru tentang pentingnya penggunaan akal dalam memahami ajaran agama. Mu'tazilah lahir dari pertentangan politik, namun secara teologis mereka menekankan tauhid dan keadilan Allah sebagai ajaran inti. Pendekatan mereka berfokus pada akal dan rasionalitas, menafsirkan ajaran agama melalui lensa kecerdasan praktis dan kemampuan pemecahan masalah. 

Meskipun tidak sepenuhnya berakar dari filsafat Yunani, Mu'tazilah sangat dipengaruhi oleh pemikiran rasional dari Yunani. Mereka memadukan konsep-konsep filosofis Yunani ke dalam konteks ajaran Islam, memperkaya pemahaman akan keduanya.

Perjalanan sejarah Mu'tazilah tidak terlepas dari kontroversi. Pada masa kejayaannya, mereka diakui bahkan dijadikan madzhab resmi negara. Namun, tindakan otoriter seperti Mihnah menghadirkan penentangan dari masyarakat, memicu kemunduran aliran ini. Pemikiran Mu'tazilah tetap relevan dalam konteks Islam modern. Kontribusi mereka dalam menggabungkan akal dan ajaran agama membuka jalan bagi pemikiran rasional dalam memahami ajaran Islam, memberikan landasan bagi diskusi keislaman yang adaptif terhadap zaman.

Mu'tazilah, dengan menonjolkan peranan akal dalam pemahaman agama, tetap memberikan warisan intelektual yang signifikan dalam sejarah pemikiran Islam. Eksplorasi terhadap pemikiran mereka memberikan perspektif yang kaya akan hubungan antara akal dan ajaran agama dalam konteks Islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun