Mohon tunggu...
Fahmi Budiman
Fahmi Budiman Mohon Tunggu... Direktur CV GALERI SOLUSI MANDIRI

Bersabar menunda kesenangan sementara untuk kebahagiaan masa depan

Selanjutnya

Tutup

Film

Ngulik Dunia Scriptwriting, Biar Ceritamu Gak Cuma Jadi Angan

2 September 2025   11:30 Diperbarui: 2 September 2025   11:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.pixabay.com/photo/2017/10/10/21/49/blogger-2838945_1280.jpg

Pernah nggak sih nonton film atau drama lalu merasa, "Wah, kok ceritanya relate banget sama hidup gue"? Atau malah sebaliknya, merasa sebuah cerita kurang nendang karena plotnya datar? Nah, di balik itu semua, ada sosok yang sering kali jarang terlihat, tapi justru jadi nyawa dari sebuah film yakni penulis script. Tanpa script yang solid, sehebat apa pun aktor atau sutradara, cerita bisa terasa hambar.

Banyak orang berpikir jadi penulis script itu soal bakat. Padahal, bakat hanya setengah jalan. Sisanya adalah teknik, latihan, dan kemampuan membaca dinamika cerita. Script yang baik bukan sekadar kumpulan dialog, tapi juga bagaimana membangun konflik, menghadirkan karakter yang hidup, dan menciptakan alur yang membuat penonton nggak bisa berhenti menonton.

Scriptwriter Itu Arsitek Emosi Penonton

Kalau sutradara adalah "arsitek visual", maka scriptwriter bisa dibilang "arsitek emosi". Lewat kata-kata, mereka menanamkan rasa penasaran, tawa, bahkan tangis. Misalnya, coba bayangkan adegan perpisahan di drama favoritmu. Dialognya mungkin sederhana, tapi karena ditulis dengan rasa, momen itu bisa bikin penonton sesak di dada.

Namun, untuk sampai ke titik itu tentu butuh pemahaman mendalam tentang struktur cerita, teknik membangun konflik, serta cara membuat karakter berkembang alami. Inilah kenapa banyak calon penulis script mengikuti kelas atau pelatihan khusus. Selain menambah ilmu, mereka juga bisa bertukar pengalaman dengan orang-orang yang punya passion sama.

Belajar Menulis Script: Dari Ide Mentah Jadi Naskah Matang

Banyak yang bingung mulai dari mana. Punya ide cerita, tapi bingung merangkainya jadi plot. Atau sudah bikin plot, tapi terasa berantakan di tengah jalan. Nah, lewat pelatihan penulisan script, peserta biasanya diajak memahami step by step:

  • Menggali ide dari hal-hal sederhana di sekitar kita.
  • Menyusun premis yang solid sebagai pondasi cerita.
  • Membangun karakter dengan latar belakang, motivasi, dan konflik.
  • Mengatur ritme cerita supaya nggak monoton.
  • Menulis dialog yang terasa natural, bukan sekadar tempelan.

Kenapa Penting Ikut Training Scriptwriting?

Jujur saja, informasi tentang menulis script memang banyak bertebaran di internet. Tapi, punya mentor yang berpengalaman bisa bikin proses belajar jauh lebih terarah. Selain itu, lewat kelas, kita bisa mendapatkan feedback objektif, sesuatu yang jarang bisa kita dapatkan kalau belajar sendirian.

Saya sempat menemukan bahwa beberapa training, seperti yang pernah diadakan oleh Galeri Training, menyajikan materi secara ringan tapi tetap mendalam. Bukan sekadar teori, tapi juga praktik menulis dan diskusi kreatif dengan peserta lain. Rasanya kayak ngobrol bareng komunitas yang sama-sama cinta dunia cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun