Mohon tunggu...
Fahmi
Fahmi Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Lambung Mangkurat

Ilmu didapatkan dengan terus belajar dan kami akan menjadi orang yang senantiasa belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bimbingan Pembelajaran Digital dalam Ranah Berpikir Tingkat Tinggi untuk Guru

8 September 2023   14:38 Diperbarui: 8 September 2023   15:45 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpikir kritis merupakan proses berpikir secara tepat, terarah, beralasan, dan reflektif dalam pengambilan keputusan yang dapat dipercaya. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis adalah sebuah kemampuan yang dimiliki setiap orang untuk menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik untuk mengejar pengetahuan yang relevan tentang dunia dengan melibatkan evaluasi bukti. Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan untuk menganalisis suatu permasalahan hingga pada tahap pencarian solusi untuk menyelesaikannya.

Pada umumnya pembelajaran di sekolah sudah mampu meningkatkan tarap berpikir peserta didik, hanya saja belum mengarah pada perubahan keterampilan berpikir yang maksimal. Hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang berpusat pada guru.

Proses pembelajaran yang berpusat pada pengajar cenderung akan membuat peserta didik hanya mampu menghapalkan apa yang diterima, tetapi belum mampu memahami untuk menghubungkan antar apa yang dipelajari dan bagaimana pengetahuan tersebut dimanfaatkan di kehidupan sehari-hari. Ketidakmampuan peserta menghubungkan antar apa yang dipelajari menjadi indikasi bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik yang cenderung masih rendah.

Keterampilan berpikir kritis ini melibatkan peserta didik untuk menemukan bagaimana cara meneliti, manyatukan, membuat keputusan, serta menciptakan dan menerapkan pengetahuan baru yang mereka peroleh di kelas pada situasi di kehidupan sesungguhnya. Jika sebuah pembelajaran belum mampu memicu atau melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik maka perlu adanya pembenahan terhadap proses pembelajaran.

Perubahan zaman menuntut semua pihak untuk beradaptasi segera dengan teknologi. Terlebih ketika terjadi pandemi sebagaimana beberapa waktu yang telah lewat. Perkembangan situasi dan kondisi teknologi saat ini sangatlah dinamis sekali, setiap individu banyak menggunakan gadget dan internet dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Abad 21 adalah pendidikan yang menekankan pada keterampilan dan keterampilan yang mendalam, tidak lepas dari keterlibatan teknologi, serta interaksi langsung dengan kebudayaan dan kultur masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kita siap atau tidak siap, ranah sains, teknologi, dan kebudayaan telah menjadi bagian kehidupan kita. Bahkan pesatnya perkembangan sains dan teknologi saat ini telah mendorong dunia pendidikan untuk melakukan inovasi yang berhubungan dengan teknologi.

Pembelajaran di tingkat sekolah menengah lebih bermakna jika tidak hanya mengintegrasikan sains dan teknologi saja, namun juga mampu mengintegrasikan wawasan lingkungan dalam ilkim pembelajaran di kelas. Karena setiap aktivitas manusia di lingkungannya tidak terlepas dari sains dan teknologi yang mengharuskan seseorang berfikir mendalam dan kritis, maka pembelajaran untuk mengintegrasikan semua hal tesebut sangat diperlukan agar teciptanya pendidikan yang mampu menghadapi tantangan zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun