Produk sastra yang berupa puisi, cerpen, drama, dongeng, maupun novel mengungkap berbagai tema yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia. Tema-tema produk sastra dapat dikelompok-kelompokkan untuk dijadikan media pendidikan karakter (secara reseptif), kemudian dibuat simulasi (metode latihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya) di dalam kelas atau di luar kelas (bisa di halaman kelas, di auditorium, atau ruang pertemuan). Hal ini akan menarik bagi peserta didik dalam kaitannya penanaman nilai-nilai karakter. Dengan model tersebut, peserta didik dilatih mengimplementasikan nilai-nilai karakter yang diperoleh dari karya sastra. Apabila simulasi tersebut sering dipraktikan, maka nilai-nilai karakter yang berasal dari karya sastra akan mengkristal di dalam alam bawah sadar peserta didik. Nilai-nilai karakter yang mengkristal di alam bawah sadar bisa menjadi kekuatan nilai rujukan dalam berperilaku sehari-hari. Adapun pada sisi lain, peserta didik bisa diajak mereproduksi karya sastra yang telah dibaca. Dalam hal ini, guru bisa memilihkan karya sastra yang mengandung nilai-nilai karakter positif puisi, cerpen, drama, atau novel), kemudian peserta didik disuruh membaca. Hal ini juga didukung oleh pernyataan:
“Fairy tales help young children make sense of what it is to be human and helps them understand the world around them and they have positive impact on children's development and enhances their value development.”
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa Dongeng membantu anak-anak memahami apa artinya menjadi manusia dan membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka dan berdampak positif pada perkembangan anak dan meningkatkan perkembangan nilai mereka.
3. Media Poster
Poster adalah media visual berupa gambar pada selembar kertas yang berukuran besar yang dapat digantung atau ditempel di dinding, atau permukaan lainnya yang berfungsi untuk menyampaikan informasi tertentu yang dapat mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang lain yang melihatnya. Poster dalam pembelajaran dapat berfungsi untuk menarik minat peserta didik terhadap pesan-pesan yang ingin disampaikan, mencari dukungan tentang suatu hal atau gagasan, serta sebagai metode peserta didik untuk tertarik dan melaksanakan pesan yang terpampang dalam poster. Dalam pembelajaran, media poster berfungsi untuk memvisualisasikan pesan, informasi atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dengan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Pemilihan poster yang baik untuk pendidikan karakter akan sangat membantu sekali dalam meminimalisasi kekeringan karakter di kalangan para pemuda. Poster memiliki kekuatan dramatik yang begitu tinggi untuk memikat dan menarik perhatian. Cara mengunakan poster untuk pendidikan karakter, yaitu: (1) digunakan sebagai bagian dari kegiatan belajar mengajar; dan (2) digunakan di luar proses kegiatan pembelajaran.
Contoh: Poster motivasi berisi pesan seperti: Yuk, Hidup Bersih dan Sehat Setiap Hari. Poster ini mengajak peserta didik untuk tetap peduli dengan kebersihan diri dan lingkungan setiap hari, meskipun pekerjaan mereka senantiasa berkaitan dengan sampah. Ajakan hidup bersih disesuaikan dengan program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dari pemerintah, yaitu: Selalu mencuci tangan pakai sabun; Rajin makan buah dan sayur; Semangat berolah raga dan beraktivitas; Tidak merokok; Gunakan jamban sehat; Menjaga lingkungan rumah dan sekolah; Budayakan air bersih untuk berbagai keperluan.
4. Media Kotak Kejujuran
Kotak kejujuran adalah sebuah wadah untuk barang-barang yang ditemukan di sekitar sekolah, mulai dari dasi, kopiah, hingga uang. Peserta didik atau personil sekolah yang menemukan barang berharga di lingkungan sekolah diwajibkan untuk memasukkannya ke dalam kotak itu. Sehingga, jika ada seseorang yang merasa kehilangan, ia bisa langsung melihat ke kotak tersebut, dengan seizin guru yang menjaganya. Kunci dari kotak kejujuran tersebut dapat dipegang oleh salah seorang guru yang diberikan amanat.
5. Media Buku Kontak Bina Prestasi
Buku Kontak bina Prestasi adalah buku catatan yang disediakan oleh pihak sekolah untuk mengawasi berbagai kegiatan siswa selama berada di luar sekolah. Kemudian buku tersebut secara berkala dilaporkan peserta didik kepada wali kelasnya untuk dievaluasi dan dinilai. Tujuan dibuatnya buku itu adalah memantau kegiatan keagamaan peserta didik selama ada di rumah, seperti shalat lima waktu dan mengaji Alquran. Buku tersebut berisi catatan tentang kerajinan ibadah peserta didik yang harus ia isi sendiri, sehingga bisa melatih sikap jujur dan kedisiplinannya, bahkan saat di luar sekolah sekalipun.
6. Media Permainan Tradisional