Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan nilai-nilai amanat dalam Pancasila dan UUD 1945 yang dilatarbelakangi oleh kondisi pendidikan di Indonesia yang mana masih belum menghayati nilai-nilai dalam pancasila, nilai etika yang mulai digeser sebab adanya kebebasan akses teknologi dan informasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, turunnya kesadaran dalam memahami nilai-nilai budaya bangsa dan ancaman disintegrasi bangsa untuk membangun karakter sesuai yang diamanatkan dalam pancasila dan undang-undang Dasar 1945. Pembentukan karakter dipengaruhi oleh macam-macam personal yang ada di  lingkungan sekitar. Upaya menyeimbangkan peranan lingkungan tempat tinggal dan pendidikan dalam pembentukan karakter siswa, dapat dimulai dengan pemilihan materi yang digunakan sebagai bahan ajar.
Tujuan pendidikan tidak hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan, namun juga membentuk dan mengembangkan karakter seseorang agar dapat berperilaku dengan santun dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan penguatan karakter dimasa ini merupakan suatu permasalahan genting dimana dibuktikan dengan adanya penyimpangan-penyimpangan karakter yang viral di media sosial. Oleh karena itu, diperlukan adanya pembentukan dan penguatan perlu diterapkan sedini mungkin mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan masyarakat.
Pendidikan selalu mengalami kemajuan. Guru pun diarahkan  untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan media pembelajaran agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Secara umum, media pembelajaran sendiri adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mengetahui apa yang dipelajarinya dengan baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bahkan dengan adanya media pembelajaran juga bisa membentuk karakter peserta didik. Media pembelajaran memang diakui sebagai salah satu faktor pendukung yang sangat penting dalam proses belajar-mengajar. Pernyataan tersebut didukung dengan banyaknya penelitian yang mendukung penggunaan media pembelajaran.  Namun, media pembelajaran hanya efektif ketika digunakan dengan bijaksana dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru perlu memilih media yang relevan, menyesuaikan penggunaannya dengan kebutuhan siswa, dan mengintegrasikannya dengan baik dalam rencana pembelajaran.
Pendidikan   karakter berupaya mengembangkan   karakter,   rasa   identitas bangsa, kejujuran, integritas, dan kerja sama. Pengenalan   kehidupan   sosial,   nilai-nilai, pertumbuhan emosi pribadi, dan keberhasilan akademik semuanya  dapat  dicapai  melalui pendidikan  karakter. Karakter adalah moralitas yang melekat pada seseorang  yang dimulai kesadaran  akan seperangkat aturan perilaku yang tepat, sehat secara  moral  dalam  berpikir  dan  bertindak melalui  pendidikan  yang  melatih  kepekaan siswa terhadap nilai-nilai moral di lingkungan sekitarnya. Karakter   merupakan   syarat   yang   harus dimiliki  oleh  generasi  suatu  bangsa.  Dalam hal  ini,  pendidikan  kembali  menjadi  sektor penting  untuk  memperkuat  karakter  generasi bangsa. Saat ini pemerintah berupaya dengan berbagai  cara  untuk  memperkuat  karakter generasi  bangsa  melalui  pendidikan. memperkuat karakter generasi bangsa dimulai dari jenjang pendidikan paling bawah yaitu jenjang pendidikan dasar, dimana anak mulai membentuk dan membiasakan karakter disesuaikan dengan kondisi lingkungannya. Lingkungan yang baik akan mendorong anak untuk menciptakan karakter yang baik. Lingkungan yang kurang mendukung akan mendorong anak untuk mempunyai karakter yang kurang baik. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sekolah baik dengan pembelajaran karakter yang maksimal akan mendorong terciptanya pembentukan karakter anak yang bernilai positif.Â
Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter menurut David Elkind dan Freddy Sweet (2004) merupakan pendidikan yang mendukung upaya-upaya dalam membentuk peserta didik yang memahami, menyadari dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai etika yang berlaku. Upaya ini diterapkan guru dalam mempengaruhi peserta didik untuk membentuk perkembangan kepribadian peserta didik. Hal ini mencakup bagaimana guru memberikan keteladanan baik berupa cara bersikap, berbicara, berinteraksi dan berbagai hal lainnya.
Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan pembelajar agar menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga serta rasa dan karsa. Senada dengan hal ini penerapan pendidikan karakter kedalam pembelajaran menjadi suatu keharusan, karena mampu menjadikan peserta didik menjadi cerdas, juga mampu menjadi peserta didik mempunyai budi pekerti. Pendidikan karakter menjadi pembicaraan yang paling banyak dibahas, terhitung mulai dari disahkannya pendidikan karakter secara nasional disemua jenjang pendidikan, diawali dari tingkat sekolah dasar. Seorang pendidik diharuskan memainkan peran dan tanggung jawabnya untuk meningkatkan nilai-nilai yang baik dan membantu para pelajar membentuk karakter nya. Terlebih mengenai karakter rasa ingin tahu siswa yang mesti ditingkatkan, agar siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan efektif. Dengan menumbuhkan karakter rasa ingin tahu dalam pembelajaran, akan tercipta pengalaman yang lebih bermakna dan bermanfaat bagi pelajar untuk kehidupannya. Pendidikan semestinya dapat mengarahkan pada suatu pembelajaran yang dapat mengembangkan proses pembentukan karakter bagi peserta didik.
Media Pembelajaran Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa agar proses belajar berjalan optimal. Â Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab. media adalah perantara atau pengantar dari pengirim kepada penerima pesan. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi dari suatu sumber kepada penerima. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal. Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat mendatangkan informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antar pendidik dan siswa. Secara keseluruhan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai melalui lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melaksanakan proses pembelajaran secara efisien dan efektif.Â
Media pembelajaran memang diakui sebagai salah satu faktor pendukung yang sangat penting dalam proses belajar-mengajar. Pernyataan tersebut didukung dengan banyaknya penelitian yang mendukung penggunaan media pembelajaran. Berikut adalah beberapa alasan mengapa media pembelajaran dianggap sebagai faktor pendukung proses pembelajaran diantaranya:
- Meningkatkan Daya Tarik Pembelajaran
- Memperjelas Konsep AbstrakÂ
- Mendukung Gaya Pembelajaran yang Beragam
- Memfasilitasi Pembelajaran Mandiri
- Menghadirkan Pembelajaran Kontekstual dan Nyata
- Meningkatkan Retensi dan Pemahaman Materi
- Mendorong Kolaborasi dan Interaksi
Dengan menggunakan media pembelajaran secara efektif, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan relevan bagi siswa media pembelajaran secara efektif, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik, interaktif, dan relevan bagi siswa. Dapat ditarik kesimpulan bahwa, media pembelajaran pendidikan karakter adalah media yang mendukung upaya dalam pembentukan dan pengembangan karakter dalam sebuah pembelajaran agar efektif dan efisien.