Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eseni, Komunitas Asketik Yahudi Kuno yang Menentang Otoritas Israel

14 Mei 2021   13:42 Diperbarui: 14 Mei 2021   14:02 4007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: brooklynmuseum.org)

Eseni (bahasa Inggris: Essenes) adalah nama komunitas asketik Yahudi di masa kuno, yang menurut literatur, hidup dan berkembang di Palestina dari sekitar abad ke-2 SM sampai akhir abad ke-1 M. (sumber di sini)

Meskipun  di dalam kitab Perjanjian Baru nama komunitas ini tidak disebutkan, tetapi informasi mengenai mereka terdapat dalam catatan yang diberikan oleh Yosefus, Philo dari Aleksandria, dan Pliny the Elder.

Philo (Philo of Alexandria) yang sezaman dengan Yesus mengatakan bahwa mereka (Eseni) hidup terpisah jauh dari kota, memiliki kehidupan komunal dan menghindari ibadah di kuil (bait suci). Mereka memiliki tiga aturan: cinta Tuhan, cinta kebajikan, dan cinta umat manusia. Philo menyebut orang Eseni "yang suci," yang dianggap berasal dari bahasa Yunani "osioi".

Pliny mengatakan pemukiman komunitas Eseni terletak di En Gedi, tepi barat Laut Mati. Ia menyebut mereka sebagai "keajaiban dunia", dan mencirikannya sebagai sebuah ras yang terus melestarikan keberadaan komunitasnya selama berabad-abad meskipun berkomitmen untuk tidak beristri.

Pliny menggambarkan Kaum Eseni berkumpul dalam komunitas biara yang, secara umum setidaknya, tidak mengikutsertakan wanita. Properti dimiliki bersama dan semua detail kehidupan sehari-hari diatur oleh manajemen biara. Kaum Eseni tidak pernah banyak; Pliny menetapkan jumlah mereka sekitar 4.000 pada zamannya.

Yosefus yang dalam waktu yang singkat pernah menjadi bagian dari orang Eseni, juga ada mencatat pola hidup komunal orang Eseni dan, kecenderungan mereka untuk membujang serta memberi ruang bagi anak yatim piatu untuk mereka perlakukan sebagai anak mereka sendiri. 

Mengenai keyakinan khusus mereka, Josephus mencatat: "... mereka sangat yakin bahwa tubuh mereka binasa dan substansinya tidak tahan lama, tetapi jiwa tidak berkematian ... dan bahwa ketika dilepaskan dari ikatan tubuh, mereka, seolah-olah dilepaskan dari perbudakan yang lama, bersukacita dan naik ke atas." Yosefus dikritik karena mencoba menjelaskan kepercayaan Essene sedemikian rupa sehingga membuatnya tampak serupa dengan pemikiran Yunani.

Asal Usul Orang Eseni

Mengenai asal usul orang Eseni, di kalangan sarjana terdapat silang pendapat. Ada yang mengatakan bahwa orang Eseni adalah percabangan dari golongan Farisi yang mengikuti aturan paling kaku dari kemurnian Lewi.

[Lewi adalah salah satu suku Israel, secara tradisional merupakan keturunan dari Lewi, putra Yakub. Keturunan Harun, yang merupakan imam besar Israel pertama. Secara turun temurun, suku Lewi melayani tugas keagamaan tertentu untuk orang Israel.]

Golongan Farisi (Pharisees) yang dianggap sebagai asal percabangan orang Eseni adalah kelas penguasa Yahudi di Israel, seperti halnya golongan saduki (Sadducees).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun