Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nuansa Jawa pada Kata Ungu dalam Bahasa Phoenicia dan Bahasa Kuno Lainnya

16 Juli 2020   15:19 Diperbarui: 1 Agustus 2020   18:17 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ungu dalam beberapa bahasa kuno (Dokumen pribadi)

Lalu, Argwonoyo ternyata juga memang berarti "ungu" dalam bahasa Suryani (Syriac). Terdapat dalam buku "Way of Teaching Syriac". (di sini)

Ourjouwan memang berarti "ungu" dalam bahasa Arab. Menjadi nama varietas anggur yang di ditanam di lembah Bekaa (Cabernet Sauvignon, Syrah, Merlot dan Cinsault). Dalam blog ini pauch.wordpress.com dijelaskan bahwa: "OURJOUWAN berarti ungu merah dalam bahasa Arab, warna yang ditemukan oleh orang Fenisia (...)"

Hanya kata Urjanu dan Urr'jawa'nu yang belum saya temukan dalam sumber lain. (Insya Allah setelah saya dapat, tulisan ini akan saya update).

Setidaknya, beberapa sumber di atas saya pikir cukup menunjukkan kepada kita bahwa komparasi bahasa dalam buku Maximillien de Lafayette sejauh ini terbukti ada benarnya.

Saya pikir kita semua bisa sepakat bahwa kata-kata seperti 'banawasha','Argwonoyo', 'Argowan', 'Ourjouwan', Urjanu dan Urr'jawa'nu, bunyi sangat bernuansa "jawa".

Yama dan Melqart sebagai raja dunia bawah pada masa kuno

Kedua tokoh mitologi ini (Yama dan Melqart), dalam legendanya masing-masing, disebut sebagai Raja atau penguasa dunia bawah. Selain itu, jika ditinjau pada aspek warna, Yama dan Melqart memang menunjukkan adanya kesamaan.

Melqart dalam legendanya disebutkan sebagai penemu warna ungu. Sementara itu, warna kulit Yama sering digambarkan sebagai biru, tetapi juga kadang-kadang merah. Yama menempati graha Mars (planet Merah), dan lembu yang ditunggunginya pun biasanya digambarkan berwarna ungu.

yama (sumber: pinterest.com/vasivasishta26)
yama (sumber: pinterest.com/vasivasishta26)

Dalam tulisan sebelumnya "Ini Asal-Usul Nama "Jawa" Menurut Konsep Lokapala (Penjaga Mata Angin)" telah saya urai bahwa ada kemungkinan nama "jawa" berasal dari nama Dewa Yama (atau Sam bin Nuh), yang merupakan dewa penjaga arah selatan (dalam konsep Lokapala), dan bahwa kuat dugaan saya jika Nusantara terutama pulau Jawa adalah merupakan pusat wilayah kekuasaannya.

Sebenarnya, aspek yang dimiliki Yama tersebut, memiliki korelasi dengan nama Melqart yang dalam abjad bahasa Fenisia ditulis MLK QRT, yang berarti "Raja Kota". dengan pengertian demikian, dapat diduga jika QRT kemungkinan berbunyi "Qarta" yang memang berarti "kota". 

Adapun MLK, jika menimbang bahwa Fenesia adalah bangsa laut, yang mana ciri utama bahasa bangsa maritim adalah tidak ada kata yang berakhir konsonan tetapi semua berakhir vokal, maka MLK kemungkinan bisa berbunyi "malaka" sinonim dengan kata Molokh ( juga ditulis sebagai Moloch, Molech, Molekh, Molok, Molek, Molock, atau Moloc) yang juga memang berarti "raja". (sejalan dengan apa yang dijelaskan di sini)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun