Adalah Pak Wondo pedagang buku eceran kawakan. Saya katakan kawakan karena saat saya kuliah di tahun 90an beliau sudah berjualan buku.Â
Beliau berjualan di depan restoran gudeg kawakan di kota Bengawan. Hebatnya lagi pemilik restoran tidak keberatan Pak Wondo berjualan di depan tokonya. Sungguh kolaborasi yang bagus.
Sore ini saya bertemu beliau lagi. Luar biasa beliau tidak bosan menjual buku-buku berbahasa Jawa. Dia tunjukkan beberapa kisah wayang semalam suntuk.Â
Cuma karena saya tidak mengerti banyak bahasa wayang saya cuma memegang saja. Sebagai gantinya saya membeli buku Peribahasa Indonesia untuk memperkaya kosakata saya.
Selain buku wayang ada beberapa buku berbahasa Jawa lainnya yang mungkin bagi para sepuh buku itu cukup menarik.
Rasanya tidak berlebihan dia termasuk orang yang mengembangkan budaya membaca.
Sehat selalu Pak. Tetap istiqamah. Aamiin.