Mohon tunggu...
Fadilla Nurfi Azzahrin
Fadilla Nurfi Azzahrin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Cara Menghadapi Duck Syndrome, Berpura-Pura Bahagia di Balik Masalah yang Dihadapi

18 Oktober 2022   19:05 Diperbarui: 18 Oktober 2022   20:01 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena umumnya gejala duck syndrome ini terjadi pada seseorang yang tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, masalah dan konflik dapat muncul ketika seseorang tersebut menunjukkan perasaan mereka yang sebenarnya. 

Selain itu, seseorang dengan gejala duck syndrome ini cenderung tidak mau untuk meminta bantuan kepada orang lain. Karena mereka akan merasa apabila bercerita dan meminta bantuan kepada orang lain akan dianggap gagal dan tidak mampu menyelesaikan masalah. Ada beberapa faktor yang dapat menjadi pemicu terjadinya duck syndrome, antara lain:

  1. Tekanan berlebihan yang didapat dari kegiatan akademik

  2. Merasa dituntut  oleh media sosial agar terlihat berhasil

  3. Tuntutan dari orang tua untuk terus berkompetisi dan mendapatkan nilai bagus 

  4. Faktor biologis, seperti neurotransmitter yang tidak normal pada otak, disertai gejala depresi dan kecemasan

  5. Trauma di masa lalu.

Namun, ada beberapa langkah yang harus dilakukan apabila mengalami kondisi ciri-ciri seperti yang disebutkan diatas maka lakukanlah hal-hal berikut:

screenshot-928-634ea28660e28e493d60e5f3.png
screenshot-928-634ea28660e28e493d60e5f3.png
  1. Konsultasikan kepada ahlinya, baik itu konselor atau psikolog (open your self)

Lebih terbuka kepada orang yang tepat. Apabila ditelaah lebih mendalam setiap orang pasti memiliki pengalaman yang sama, hanya karena malu untuk berbicara dan takut terlihat buruk. Selagi dirasa tidak dapat menahan semua tekanan yang dialami, sesegera mungkin untuk datang ke psikolog untuk dilakukan penangan yang terbaik. 

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun