Agar digitalisasi efektif, peningkatan kapasitas SDM juga diperlukan melalui pelatihan teknologi. Primer Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera dapat memanfaatkan kekuatan sosial koperasi dengan menawarkan produk pinjaman yang spesifik, seperti untuk UMKM atau pendidikan, disertai pendampingan.
Transparansi menjadi nilai tambah koperasi dibanding pinjol. Keterbukaan informasi dan laporan keuangan digital dapat memperkuat kepercayaan anggota (Feto & Utomo, 2025). Selain itu, Primer Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera bisa menjalin kemitraan dengan penyedia teknologi lokal untuk mempercepat modernisasi tanpa harus membangun sistem sendiri. Dengan strategi ini, Primer Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera berpeluang menjadi pelopor koperasi digital di daerahnya.
 Primer Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera sebagai salah satu koperasi simpan pinjam di Kalimantan Barat menghadapi tantangan yang tidak ringan dalam mempertahankan eksistensinya di tengah gempuran teknologi finansial modern, terutama maraknya pinjaman online (Maharani, dkk., 2024). Di satu sisi, koperasi memiliki nilai-nilai sosial dan prinsip ekonomi gotong royong yang menjadi keunggulan. Namun di sisi lain, kelemahan dalam sistem operasional yang konvensional menjadikan koperasi sulit bersaing dengan layanan keuangan digital yang lebih cepat, praktis, dan agresif dalam pemasaran.
Melalui analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa solusi tidak cukup hanya dengan mempertahankan nilai tradisional koperasi, tetapi juga harus dibarengi dengan pembaruan sistem manajemen operasional. Transformasi digital, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengembangan layanan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan masyarakat, dan kolaborasi strategis menjadi langkah-langkah kunci yang dapat diambil oleh Primer Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, koperasi tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh sebagai alternatif yang lebih aman, terpercaya, dan berkelanjutan dibandingkan pinjaman online yang kerap tidak memiliki perlindungan hukum yang memadai. Ke depannya, jika koperasi mampu beradaptasi, mereka bukan hanya dapat mengejar ketertinggalan, tetapi juga menjadi pelopor model bisnis keuangan berbasis komunitas yang tetap relevan di era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI