Mohon tunggu...
Fadilah Nur Kamilah
Fadilah Nur Kamilah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang yang sedang belajar menulis apapun.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Relevansi Konsep Mutu Menurut William Edward Deming di Era Industri 5.0

13 April 2024   11:45 Diperbarui: 13 April 2024   11:46 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.istockphoto.com

Mutu merupakan hal penting dalam proses produksi atau layanan jasa di sebuah perusahaan. Pengertian mutu bukan hanya sebuah kualitas, akan tetapi bagaimana perusahaan tersebut mempertahankan dan mengembangkan hal yang terbaik dari perusahaan mereka untuk membangun citra yang positif sebagai salah satu aspek ketahanan dalam dunia industri yang semakin kompetitif. William Edward Deming berpendapat bahwa pengertian mutu yaitu adanya kesesuaian dengan konsumen atau kebutuhan pasar. Perusahaan yang bermutu adalah perusahaan yang menguasai pangsa pasar karena hasil produksinya sesuai dengan kebutuhan konsumen, sehingga berdampak pula pada kepuasan konsumen. Jika konsumen merasa puas, maka mereka akan setia membeli produk perusahaan baik itu berupa barang maupun jasa.

William Edward Deming yang selanjutnya ditulis dengan Deming merupakan seorang ahli statistik terkemuka dari Amerika Serikat yang telah memberikan kontribusi dalam membantu perusahaan Jepang untuk meningkatkan desain produk, , kualitas, layanan serta proses pengujian mereka. Deming pula dikenal sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam manajemen mutu terutama konsep mutu modern. Oleh karena itu, konsep mutu menurut Deming relevan dengan era industri 5.0 yang menitikberatkan integrasi antara teknologi dengan manusia, serta perlunya sistem yang lebih fleksibel dan tanggap terhadap perubahan dalam lingkungan produksi. Era industri 5.0 menggunakan teknologi tingkat lanjut dari era sebelumnya, seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), robotika, dll. Pada saat ini, kita sedang mengalami fase peralihan dari era industri 4.0 menuju industri 5.0. Walaupun masih banyak pula bidang industri yang masih memakai konsep industri 4.0, tidak menutup kemungkinan agar perusahaan mempersiapkan era industri 5.0 di masa mendatang agar dapat mempertahankan perusahaannya.

Deming melihat bahwa masalah mutu terletak pada masalah manajemen, jadi ketika sebuah pengelolaan mutu dalam perusahaan kurang baik, maka produk yang dihasilkan pun tidak akan maksimal. Oleh karena itu, Deming beserta para ahli yang lain membuat konsep mutu dengan menggunakan manajemen mutu terpadu atau dikenal sebagai Total Quality Management (TQM). TQM adalah pendekatan yang menggabungkan seluruh faktor produksi dalam perusahaan untuk memprioritaskan kualitas, kerja sama, produktivitas, dan kepuasan pelanggan. Dalam konsep TQM yang dikemukakan oleh Deming, ada 14 poin penting yang digunakan sebagai prinsip dalam penerapannya sebagai berikut;

1. Ciptakan tujuan yang jelas

2. Adopsi filosofi yang baru dan relevan

3. Hentikan ketergantungan inspeksi massal


4. Akhiri kebiasaan melakukan hubungan bisnis hanya berdasarkan harga

5. Perbaiki sistem produksi secara terus menerus

6. Lembagakan metode pelatihan yang modern di tempat kerja

7. Lembagakan kepemimpinan yang baik

8. Hilangkan rasa takut diantara karyawan sehingga mereka dapat bekerja secara efektif.

9. Hilangkan kesenjangan antar departemen dan upayakan bekerja dalam tim.

10. Hilangkan slogan, nasihat, dan target bagi tenaga kerja.

11.  Hilangkan kuota numerik

12. Hilangkan penghalang dalam keterampilan kerja

13. Tingkatkan program pendidikan dan self improvement (perbaikan diri).

14. Lakukan tindakan yang mengarah terhadap transformasi

Relevansi 14 poin konsep mutu menurut Deming terhadap era industri 5.0 sangat relevan. Konsep mutu Deming yang berfokus pada peningkatan berkelanjutan dan keterlibatan semua anggota dalam organisasi sangat sesuai dengan prinsip-prinsip industri 5.0 yang menekankan pada human-centric (berpusat pada manusia), resilient (ketahanan), dan sustainable (keberlanjutan);

  • Human-centric: Deming menekankan pentingnya menghargai pekerja sebagai aset yang sesungguhnya, sejalan dengan pendekatan industri 5.0 yang memandang manusia sebagai pusat dan bukan hanya sebagai sumber daya.
  • Resilient: Deming mendorong perusahaan untuk mengadopsi filosofi baru dan mengurangi ketergantungan pada inspeksi massa1, yang mendukung ketahanan dalam industri 5.0 dengan menciptakan sistem yang adaptif dan responsif.
  • Sustainable: Prinsip Deming tentang perbaikan sistem produksi dan jasa secara penuh mendukung keberlanjutan, yang merupakan salah satu pilar utama industri 5.0.

Dengan demikian, 14 poin konsep mutu Deming memberikan landasan yang kuat untuk perusahaan yang ingin beradaptasi dengan prinsip-prinsip industri 5.0, memastikan bahwa mereka tidak hanya efisien dan produktif tetapi juga berkelanjutan, tangguh, dan berorientasi manusia.

Referensi

Kusumawati, H. (2017). TQM Menggunakan Siklus Deming Dengan Metode Kontraktual Sebagai Upaya Peningkatan Karakter Siswa. Jurnal Ekonomi, 22(2).

Iflaha, N. (2023). Konsep Mutu Menurut Edward Deming, Joseph Juran Dan Philiph B. Crosby Dalam Perspektif Pendidikan. Sirajuddin: Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam, 3(1), 1-16.

Simbolon, S. (2014). Sistem Manajemen Mutu Terpadu dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Produk pada Perusahaan. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 48-56.

https://sasanadigital.com/era-revolusi-industri-5-0-di-indonesia/

https://quickstart-indonesia.com/14-butir-deming/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun