Proses dalam membentuk masyarakat untuk bersatu dapat disebut sebagai persatuan, sedangkan hasil dari persatuan itu sendiri disebut sebagai kesatuan. Persatuan dan kesatuan adalah hal yang harus dimiliki oleh setiap negara agar negara tersebut tidak terombang-ambing. Tanpa adanya persatuan dan kesatuan, sebuah negara dapat terpecah belah, apalagi untuk negara yang memiliki keberagaman budaya.
Budaya merupakan warisan nenek moyang yang dapat dijadikan ciri khas suatu bangsa agar terlihat berbeda dengan bangsa lainnya. Dapat menjadi suatu kebanggaan tersendiri apabila suatu negara memiliki banyak budaya. Akan tetapi, keberagaman budaya juga dapat menimbulkan kontra apabila kita salah dalam menyikapinya. Walaupun demikian, mengabaikan budaya bukanlah suatu hal yang baik untuk dilakukan karena dapat membuat hak  atas kebudayaan tersebut terampas.
Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai macam budaya. Pastinya akan sangat berbahaya jika Indonesia tidak memiliki persatuan dan kesatuan yang kuat. Keberagaman budaya yang ada seharusnya dapat menjadi ciri khas negara Indonesia, bukan malah menghancurkan negara Indonesia. Pada dasarnya, budaya dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang  tidak dapat terpisahkan. Budaya dibentuk oleh masyarakat dan masyarakat tidak dapat hidup tanpa budaya. Terlebih lagi, negara Indonesia adalah negara yang sangat luas.  Indonesia memiliki lebih dari 10.000 pulau dan terdapat lebih dari 270 juta jiwa sehingga akan menjadi hal yang wajar jika Indonesia memiliki berbagai macam budaya.
Masuknya budaya luar negeri ke dalam Indonesia pun telah mengakibatkan terjadinya perdebatan. Banyak perspektif negatif yang timbul. Sebagian masyarakat takut jika hal tersebut dapat menggeser budaya-budaya Indonesia. Seperti yang kita ketahui, masuknya budaya asing tersebut sulit untuk dihindari, apalagi semakin majunya teknologi membuat pengaksesan terhadap budaya luar negeri semakin mudah.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar budaya Indonesia tetap diingat dan tidak tergantikan oleh budaya asing, tentunya tanpa melarang generasi muda menyukai budaya asing tersebut. Pertama, kegiatan pagelaran budaya di lembaga pendidikan sebisa mungkin rutin dilakukan. Kedua, lembaga pendidikan sebaiknya juga memberikan tugas yang berkaitan dengan budaya  Indonesia, entah dalam bentuk praktik atau hanya mencari tahu informasi tentang budaya tersebut. Ketiga, apabila generasi muda merasa jenuh, kita bisa mengajak mereka untuk mengombinasikan budaya Indonesia dengan budaya luar negeri dalam bentuk praktik. Keempat, agar bukan hanya para pelajar yang mempelajari budaya, sebaiknya generasi muda juga diminta untuk mengunggah tugas di sosial media agar dapat membuat orang lain juga ikut tertarik. Hal-hal tersebut juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan bakat mereka, seperti bakat menyanyi dan menari. Di samping itu, kegiatan tersebut dapat kita gunakan untuk memberi tahu generasi muda bahwa Indonesia memiliki budaya yang sangat banyak dan semuanya memiliki karakteristik dan daya tariknya masing-masing.
Jika kita memiliki rasa bangga dan mau melestarikan budaya kita, maka budaya tersebut tidak akan hilang terbawa arus globalisasi. Kita bisa memulainya dari hal-hal kecil, seperti menggunakan bahasa daerah masing-masing, menjaga sopan santun, dan menanamkan rasa cinta terhadap tanah air. Dengan menerapkan beberapa hal tersebut, Indonesia dapat menjadi negara yang damai walaupun memiliki banyak perbedaan. Bersama-sama kita wujudkan semboyan bangsa Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika sehingga budaya Indonesia akan tetap terjaga dan diharapkan tidak akan ada lagi perpecahan di negeri ini.
Sudah semestinya sebagai rakyat Indonesia kita bangga akan budaya kita. Banyaknya budaya seharusnya dapat meningkatkan toleransi antar sesama sehingga dapat mempererat pesatuan dan kesatuan. Menyukai budaya luar negeri itu boleh, tetapi budaya negara sendiri juga harus tetap lestari.
