Mohon tunggu...
Fadiah Radinata Yashifa
Fadiah Radinata Yashifa Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI UIN Sunan Kalijaga

Fadiah Radinata Yashifa 22104080045 Mahasiswa PGMI Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gema Takbir Keliling Kembali Bergema di Desa Krapyak: Kenangan Masa Kecil yang Hidup Kembali

31 Maret 2025   00:50 Diperbarui: 31 Maret 2025   00:49 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pawai Takbir Desa Krapyak (sumber: dokumen pribadi)

Jepara - Setelah sekian lama menghilang, pada tanggal 31 Maret 2025 tradisi takbir keliling di Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, kembali bergema di malam hari raya Idul Fitri. Kegiatan ini disambut antusias oleh warga desa yang merindukan suasana meriah di masa kecilnya.
Takbir keliling ini dulunya merupakan agenda rutin setiap tahun. Warga dari berbagai penjuru desa berkumpul untuk menyaksikan pawai lampion dan kreasi buatan warga sambil mengumandangkan takbir dengan penuh khidmat. Namun, tradisi ini sempat terhenti selama beberapa tahun, membuat kenangan masa kecil yang begitu lekat di hati warga seakan terhenti di masa lalu.
Malam itu, gema takbir bergema di sepanjang jalan desa. Warga berbondong-bondong keluar rumah, memenuhi pinggir jalan untuk menyaksikan rombongan pawai yang dihiasi lampu warna-warni. Banyak di antara mereka yang mengabadikan momen tersebut dengan ponselnya, tak ingin melewatkan kesempatan berharga ini.
Bagi sebagian warga, terutama yang sudah beranjak dewasa, kegiatan ini seakan membangkitkan nostalgia masa kecil. "Waktu kecil dulu, setiap malam takbir seperti ini, saya selalu berdiri di pinggir jalan bersama orang tua dan saudara saya, menunggu pawai lewat. Rasanya senang sekali bisa melihatnya lagi sekarang," ujar Tata, salah satu warga yang antusias menyaksikan pawai tersebut.
Tidak hanya membawa kebahagiaan bagi orang dewasa, anak-anak pun terlihat gembira berlarian sambil melambaikan tangan kepada para peserta pawai. Gema takbir yang berkumandang menambah meriah suasana, seakan membawa kembali kenangan masa lalu yang penuh suka cita.
Kembalinya tradisi takbir keliling memberikan harapan kepada masyarakat agar kegiatan serupa dapat terus dilestarikan. Selain sebagai bentuk syiar agama, kegiatan ini juga mengikat persaudaraan dan kebersamaan antar warga.
Bagi saya pribadi, takbir keliling kali ini membangkitkan kembali kenangan masa kecil yang penuh kehangatan dan kebahagiaan. Menyaksikan antusiasme warga seperti kembali ke masa lalu, di mana gemuruh suara takbir mengiringi langkah para peserta pawai, membawa kebahagiaan yang tak tergantikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun