Mohon tunggu...
Fadhlan Fauziana Akbar
Fadhlan Fauziana Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi

mencoba menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengupas Tuntas 'Sang Professor': 7 Fakta Mengejutkan dari Thom Haye yang Wajib Bobotoh Tahu

13 Oktober 2025   10:36 Diperbarui: 13 Oktober 2025   10:43 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sang Professor Thom Haye (Sumber Photo: Instagram @thomhaye)

Sejak kedatangannya di Kota Bandung, nama Thom Haye terus menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Indonesia. Di lapangan, kita mengenalnya sebagai "Sang Profesor", jenderal lapangan tengah Persib yang tenang dengan umpan akurat membelah yang membelah lapangan. Namun, di balik penampilannya selama 90 menit, ada banyak cerita dan fakta menarik yang membentuk siapa dirinya hari ini.

Siap mengenal lebih dekat idola baru Bandung ini? Berikut adalah 7 fakta unik tentang Thom Haye yang mungkin belum Anda ketahui.

1. Darah Indonesia Mengalir dari Dua Pulau Berbeda

Koneksi Thom Haye dengan Indonesia bukan sekadar cerita biasa. Ia memiliki darah Indonesia yang kental dari kakek dan neneknya. Uniknya, mereka berasal dari dua pulau yang berbeda. Sang kakek lahir di Solo, Jawa Tengah, sementara sang nenek berasal dari Sulawesi. Perpaduan darah Jawa dan Sulawesi inilah yang mengalir dalam diri sang gelandang.

2. Generasi Emas Belanda: Pernah Jadi Juara Eropa Dua Kali!

Jauh sebelum ia mengenakan seragam Merah Putih, Haye adalah langganan tim nasional junior Belanda. Ia adalah bagian dari generasi emas yang sangat disegani dan ditakuti. Faktanya, ia berhasil menjuarai Kejuaraan Eropa U-17 UEFA dua kali berturut-turut pada tahun 2011 dan 2012, bermain bersama calon-calon bintang dunia lainnya. Prestasi ini membuktikan bahwa mental juaranya sudah terasah sejak usia muda.

3. Asal-usul Julukan "The Professor"

Julukan "Sang Profesor" bukan sekadar nama panggilan saja. Julukan ini lahir dari para penggemar di klub lamanya, SC Heerenveen, karena gaya bermainnya yang sangat cerdas. Haye jarang terlihat panik. Ia mampu "membaca" permainan beberapa langkah ke depan dengan sangat tenang, mengatur tempo, dan memberikan umpan dengan perhitungan yang sangat matang, layaknya seorang profesor yang sedang menyelesaikan soal rumit

4. Pernah Merumput di "Negeri Pizza", Italia

Karier Thom Haye di Eropa tidak hanya terbatas di Belanda. Ia pernah bermain di Italia untuk bergabung dengan klub U.S. Lecce. Bermain di Italia, negara yang terkenal dengan taktik sepak bolanya yang ketat, tentu memberikan pengalaman yang berharga dan menambah dimensi baru dalam permainannya.

5. Debut Impian dengan Sebuah 'Servis' Manis

Tekanan saat menjalani laga debut bersama Timnas Indonesia pastilah sangat besar. Namun, Thom Haye melewatinya dengan sempurna. Dalam pertandingan krusialnya melawan Vietnam pada Maret 2024, ia tidak butuh waktu lama untuk menunjukkan kelasnya. Haye langsung mencatatkan assist pertamanya untuk gol Jay Idzes, membuktikan bahwa ia datang untuk memberi dampak, bukan sekadar nama besar.

6. Spesialis Bola Mati yang Mematikan

Bobotoh harus bersiap! Selain umpan terukur, salah satu senjata utama dari Thom Haye adalah kemampuannya dalam mengeksekusi bola mati. Baik itu tendangan bebas langsung ke gawang maupun tendangan sudut yang melengkung tajam, Haye memiliki tingkat akurasi di atas rata-rata. Kemampuannya ini akan menjadi senjata tambahan yang sangat berbahaya bagi Persib di setiap laga.

7. Visi Bermain Layaknya Seorang Arsitek

Dengan postur tinggi 187 cm, Haye memiliki keunggulan fisik. Namun, kekuatan terbesarnya terletak di kepalanya. Visi bermainnya sering diibaratkan seperti seorang arsitek. Dari posisinya sebagai gelandang bertahan, ia mampu merancang serangan dari lini belakang, melihat dan mengenali pergerakan rekan setim yang tidak terlihat oleh orang lain, dan membangun pondasi permainan tim dengan solid.

Thom Haye lebih dari sekadar pemain naturalisasi berkualitas. Ia adalah atlet dengan silsilah juara, kecerdasan taktis, dan koneksi mendalam dengan Indonesia. Kini, sang arsitek lapangan tengah itu telah berada di Bandung, siap meracik strategi dan mempersembahkan permainan kelas dunia untuk puluhan ribu Bobotoh yang selalu setia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun