Mohon tunggu...
Fadhila Khairun Nisa
Fadhila Khairun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhamaddiyah Yogyakarta

Saya mahasiswi asal Lampung yang berkuliah di Universitas Muhamaddiyah Yogyakarta ^_^

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Lumpia Samijaya, Street Food Legendaris Malioboro Pecinta Kuliner Wajib ke Sini?

6 Desember 2022   20:10 Diperbarui: 6 Desember 2022   20:29 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta merupakan tujuan wisata favorit, Malioboro yang menjadi ikon Yogyakarta tentunya tak luput untuk dikunjungi. Di kawasan Malioboro terdapat banyak kuliner salah satu jajanan Legend yakni Lumpia Sami Jaya. Warung Lumpia tersebut buka mulai pukul 15.00 – 22.00 WIB dengan harga terjangkau yaitu 6.000 – 7.000 ribu.

Bagi Anda yang sudah pernah berkunjung ke Malioboro, pasti sudah tidak asing dengan kuliner Lumpia Samijaya! Lumpia ini menjadi spot kuliner legendaris Yogyakarta karena sudah berdiri semenjak tahun 1976, yang dulunya berjualan di depan toko “Sami aya”. Namun, akibat terjadinya relokasi semua pedagang kaki lima di Malioboro, lokasi Lumpia Sami Jaya sekarang juga berpindah ke tempat lainnya.

Tempat ini selalu ramai didatangi pembeli, baik warga lokal maupun para wisatawan macanegara. Lumpia ini menjadi salah satu pilihan saat orang – orang ingin kudapan enak di Malioboro, karena memang rasanya yang enak dengan isian yang komplit.

Lumpia di tempat ini memiliki ukuran yang tidak seperti biasanya, Ukuran dari lumpia ini cenderung lebih besar dari pada lumpia pada umumnya. Begitu pula dengan isiannya yang padat dan seringkali disajikan saat masih hangat karena baru saja digoreng jika ada pembeli.

Cara penyajiannya lumpia ini sama seperti lumpia pada umumnya tetapi lumpia ini tidak menggunakan rebung dan diganti dengan menggunakan isian toge, daun bawang, wortel, telur puyuh, ayam yang ditumis dan bengkoang. Ukuran lumpia Sami Jaya lebih panjang dan besar dari lumpia semarang. Lumpia Sami Jaya mengikuti gagrak lumpia ala Yogyakarta.

Lumpia ini berbeda dari lumpia Semarang, kota yang identik dengan makanan khasnya yaitu makanan yang berisi rebung atau bambu muda hingga didominasi rasa manis dengan versi kering dan basah. Yang membuat lumpia ini spesial dan menjadi ciri khasnya adalah dengan memberi topping bawang putih dan parutan bengkoang.

Ditempat ini pembeli bisa menikmati lumpia goreng sembari menghabiskan waktu bersantai di sekitar Jl. Malioboro.

Seluruh lumpia di Lumpia Sami Jaya digoreng, jadi tidak ada produk lumpia basah. Kalau ingin membeli untuk oleh-oleh kamu bisa memesan lumpia setengah matang yang lebih awet.

Asal usul nama “Lumpia Sami Jaya”

Usaha lumpia Sami Jaya ini sudah dirintis sejak 1983 oleh Mur seto, awal pemberian nama Lumpia Sami Jaya cukup unik. Lumpia ini pertama kali dijajakan di depan Toko Sami Jaya di dekat Hotel Mutiara, dulu Toko Samijaya sangat terkenal & bisa dibilang toko terbesar di Malioboro pada waktu itu. Karena itulah dikenal dengan Lumpia Sami Jaya.

Jika kamu bertanya kepada warga setempat mengenai Lumpia Sami Jaya ini, tentu mereka tahu dan tidak asing lagi. Namanya sudah populer dan kerap jadi jujukan wisatawan.

Saat ini Lumpia Sami jaya diteruskan oleh anak-anaknya atau generasi kedua & kini cucu – cucunya atau generasi ketiga pun sudah mulai ikut berjualan. Karna memang ini merupakan bisnis keluarga yang diwariskan.

Bu Mur mengungkapkan, saat ini yang meneruskan usaha lumpia Simi Jaya semuanya adalah dari anak, cucu & keponakan sendiri. Karna bagi mereka ini sudah menjadi bisnis keluarga & mereka tak ingin usaha milik ibunya/Winarti berhenti & berpindah tangan ke orang lain

Dokpri
Dokpri

Pada 1990-an, lumpia Samijaya mulai dikenal dan sejak itu kian populer. Dari wisatawan yang penasaran, pembeli yang jadi langganan, termasuk turis-turis bule, hingga media lalu kini media sosial yang terus menyebutnya. “Dari mulut ke mulut saja. Ada pasang surutnya, tapi volume penjualan naik terus,” ujarnya.

Bahkan kini Lumpia Sami Jaya bisa menjual hingga 4.000 lumpia per hari. "Pokoknya kita jualan dari awal itu ada kenaikan terus sampai sekarang. Ini kalau ramai itu sehari, pagi sampai sore itu bisa 2.000 kulit lumpia. Terus sore sampai malam juga sama, jadi bisa 4.000," ujarnya. Saat ini Lumpia Samijaya juga telah memiliki beberapa cabang yang dikelola oleh keluarga. Cabangnya ada di Jalan Mataram, Tegal Panggung, serta tersedia pula di ojek daring.

Akibat relokasi Pedagang kaki lima (PKL) Malioboro kemarin, Lumpia Sami Jaya ini juga ikut dipindahkan. Kini lumpia ini memiliki 2 cabang yaitu di dalam gang (50 meter di sebrang tempat jualan sebelumnya) & di Teras Malioboro 2 Blok K 20/21, yang semuanya dikelola oleh anggota keluarga sendiri.

“Sebelum pindah, dulu kita jadi satu tempat bertujuh. Karena ada relokasi kemarin jadi, kita buka satu lagi di teras Malioboro 2. Jadi yang jual disini 3 orang, yang di teras Malioboro ada 2 orang, sama yang menggoreng 2 orang.” Ujar bu Mur selaku penjual & sekaligus anak Nur seto (16/11/2022).

Meski sudah berganti tangan, rasanya masih sama sampai membuat banyak orang jauh-jauh dari luar kota untuk mencobanya. Cita rasa lumpia di sini berbeda, kalua tidak percaya dicoba saat berkunjung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun