3. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Produktivitas
Musik dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol, yang membantu seseorang tetap tenang dan lebih produktif.
Penulis sendiri memiliki kebiasaan mendengarkan musik soothing relaxation seperti suara air, hujan, dan burung di pagi hari. Suara-suara ini membantu menciptakan suasana yang lebih damai, mengurangi stres, dan meningkatkan mood sebelum memulai aktivitas harian.
Musik yang cocok untuk mengurangi stres:
- Musik meditasi atau lo-fi beats
- Musik jazz atau akustik ringan
- Suara alam (hujan, ombak, burung berkicau)
4. Meningkatkan Kreativitas
Musik dapat merangsang mode berpikir divergen, yang penting dalam menghasilkan ide-ide kreatif. Sebuah penelitian di Leiden University, Belanda, menemukan bahwa musik ceria dapat meningkatkan kreativitas seseorang dalam memecahkan masalah.
Musik yang cocok untuk kreativitas:
- Musik klasik upbeat (Vivaldi, Mozart)
- Musik jazz atau lo-fi beats
- Musik instrumental eksperimental
5. Meningkatkan Kemampuan Matematika dan Bahasa
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki latar belakang musik cenderung lebih baik dalam matematika dan bahasa. Hal ini karena musik melatih otak untuk berpikir dalam pola dan struktur yang serupa dengan pola dalam matematika dan bahasa.
Musik yang Sebaiknya Dihindari untuk Kinerja Otak
Meskipun musik memiliki banyak manfaat, tidak semua jenis musik cocok untuk meningkatkan kinerja otak. Musik yang terlalu emosional, memiliki tempo cepat, atau lirik yang kompleks bisa justru mengganggu konsentrasi. Hindari Musik Galau, Bisa Berpengaruh Negatif pada Kesehatan Mental
Penulis sendiri sudah lama menghindari musik galau karena menurut penulis, nada dan liriknya dapat merusak mental. Musik dengan lirik sedih atau bernuansa kehilangan sering kali memperburuk suasana hati dan menghambat produktivitas.