Mohon tunggu...
Achmad Faizal
Achmad Faizal Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di MA Unggulan Nuris dan Ma'had Aly Nurul Islam Jember

pendidik yang masih terus belajar, memahami, bertindak semampu hati, akal, dan tenaga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dari Despacito hingga Melanggar Hukum, Musik Asyik yang Tak Layak Didengarkan

25 November 2017   03:42 Diperbarui: 25 November 2017   05:15 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Demam Despacito melanda dunia. Gejala panas-dingin yang menjangkiti masyarakat semakin tak terbendung sebab arus sindrom penyakit ini menyebar melalui indera pendengaran. Sejak petikan melodi pertama dapat dipastikan indera pendengar manusia yang mendengar dapat mengidap virus Despacito.

Efek panas-dingin akibat gelombang nada Despacito ini akan memacu adrenalin kejang-bergoyang dan berusaha sedemikian rupa untuk melafalkan suara meski dengan tergopoh-kecoh. Terbukti, menurut amatan program musik breakthrought di NET.Tv dinyatakan, sejak Luis Fonsi dan Daddy Yankee menyebarkan Despacito pada bulan Januari 2017 hingga kini telah menjangkiti 5,4 Miliyar penduduk dunia.

"It's fantastic!" Rekor dunia untuk penyebaran Despacito,virus produk Spanyol ini mengguncang dunia. Namun, sebagai manusia yang masih belum terjangkit secara masif, perlu bagi kita meningkatkan imunitas terhadap virus Despacitotersebut. Artinya, kita harus mengenal virus Despacito secara bijak sehingga bilapun terjangkit, tetapi tahu diri saat kita harus kejang-bergoyang, apalagi berusaha melafalkannya.

Despacitomerupakan judul musik yang begitu fenomenal sekaligus kontroversial. Makna, perlahanyang dinyanyikan Luis Fonsi dan Daddy Yangkee ini sangat easy-listeningsehingga membuat masyarakat mudah mengingat dan mungkin sontak menyanyi meski bersuara nanananana...despacito.Namun demikian, apakah kita mengetahui makna lirik Despacitosecara utuh? Berikut petikan lirik dan maknanya:

Des-pa-cito,
Per-la-han,
Quiero desnudarte a besos despacito.

Aku ingin menciummu dengan perlahan.


Firmo en las paredes de tu laberinto.

Memberi tanda di dinding labirinmu.

Ya hacer de tu cuerpo todo un manuscrito.

Dan membuat seluruh tubuhmu sebuah naskah.

...............................

Pasito a pasito, suave suavecito,

Langkah demi langkah, lembut demi lembut,

Nos vamos pegando, poquito a poquito.

Kita akan menangkap sedikit demi sedikit.

Hasta provocar tus gritos,

Untuk membuatmu menjerit.

Y que olvides tu apellido.

Dan kau akan melupakan nama akhirmu.

   Jika kita lebih jeli membaca makna lirik teks Desapcito, pasti kita memahami lagu ini seperti berisi pemujaan terhadap gadis impian seorang penyanyi atau pencipta lagu. Bahkan lebih tepatnya, terdapat unsur ajakan bercumbu atau "mesum". Astagfirullah.

Ternyata, sebagai penikmat musik pun perlu cerdas bukan? Dentingan musik, irama melodi, derap ritme bahkan dentuman dram butuh dinikmati dengan kritis agar kita tidak terjebak dalam arus perusakan moral dan etika secara softcontact. Tentu, dengan lajur informasi yang semakin canggih dan cepat, siapa pun mudah mendengarkan lagu ini. Jika anak-anak dibawah standar yang menyimak apa jadinya?

Sebenarnya, sudah banyak lagu dari Indonesia pun juga yang kurang layak didengarkan dan menjangkiti anak-anak bangsa meski tak sefenomenal Desapcito. Sebut saja, Hamil Duluan(Tuty Wibowo), Mucikari Cinta(Rimba Mustika), Melanggar Hukum(Moza Kirana), Gak Zaman Punya Pacar Satu(Lolita) dan masih banyak yang lainnya. Deretan lagu yang kurang layak ini sudah sepantasnya tidak mendapat kesempatan tayang di berbagai media karena dapat merusak pola pikir generasi bangsa.

Meski singkat tulisan ini, paling tidak bisa sedikit mengingatkan, bahwa mendengarkan musik itu menyenangkan dan terlebih punya nilai mendidik dan menggairakan semangat produktivitas. Semoga kita yang belum terlalu amat dijangkiti Despacito, lebih bijak dalam mendengarkan musik karena hidup dengan musik hakikatnya adalah kesatuan yang menenangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun