Masih simpang siurnya kabar kelanjutan Rio Haryanto bekerja untuk Manor menimbulkan banyak spekulasi.
Ada yang bilang Stoffel siap jadi pengganti, ada juga yang ngomong kalo Jordan yang bakal turun, gara-gara bapaknya pegang modal di Manor, bahkan ada juga yang mengatakan Alex Rossi yang pantas karena menang di Indy car.
Ya, saya pribadi sih sebagai Indon sejati seumpama suruh milih siapa yang bakal turun pastinya ya pilih orang lokal kayak Rio aja.
Meskipun diantara pengganti Rio saat ini ada salah satu pembalap yang tampaknya bakal mendunia, dan menjanjikan jika turun, Stoffel Vandoorne, soalnya kemarin ada kabar Dave Ryan selaku ketua Manor diganti orang dari McLaren, sedang stoffel sendiri adalah pembalap didikan McLaren, ya pas sudah arahnya mau kemana, meskipun McLaren sendiri nampaknya belum mau nglepas anak perunggunya itu.
Kisah yang bikin telinga anget panas ini berawal dari perjanjian manajemen Rio dengan kasirnya Manor yang setuju kalo seumpama Rio ikut main di F1, maka bayarnya adalah 15 juta euro.
Nah masalahnya itu duwit kan ngga sedikit, sekitar 8 kantong kresek lah kalo berwujud kertas.
Pihak Rio menyanggupi untuk nyicil, soalnya kan udah ada iming-iming bantuan dari pihak Kemenpora, meskipun ujungnya minta ma'af dan mungkin plan awal Pertamina jadi sponsor berharap ada BUMN lain yang ikut bantu.
Maka, dengan tradisi bayar kredit ala leasing, maka Manajemen Rio membayarkan duit sponsor dari Kiky dan Pertamina sebanyak 8 juta euro, dan sisanya akan dilunasi jatuh tempo pada 11 seri balapan.
Ya itu adalah opini perjanjian yang berhembus.
Hampir mirip, tapi ternyata MOU nya bukan kek gitu.
Manor membandrol seat kedua dengan harga 15 juta euro permusim,,, sedang mereka menandatangani kontrak Rio sebanyak 11 seri dengan biaya 8 juta euro, kemudian kalau pihak Rio mau lanjut ke seri berikutnya maka dia bakal diprioritaskan dengan kembali membayar 7 juta euro.
