Mohon tunggu...
Evyfany Manalu
Evyfany Manalu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Mahasiswi Hubungan Internasional UPNVY

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diplomasi Selebriti: Cinta Laura Mengkampanyekan Isu-Isu Perempuan dan Anak

23 Mei 2022   15:40 Diperbarui: 23 Mei 2022   18:59 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram/claurakhiel

Dalam hubungan internasional, diplomasi merupakan suatu insturmen penting yang sangat mempengaruhi pelaksanaan kepentingan nasional suatu negara. Diplomasi memiliki pengertian sebagai suatu seni atau metode dalam bernegosiasi yang dilakukan oleh seseorang yang disebut diplomat dalam mewakili suatu negara maupun organisasi.

Dewasa ini, diplomasi telah berkembang dari diplomasi tradisional kepada diplomasi modern melalui berbagai aspek dan aktor yang terlibat didalamnnya. Diplomatik resmi yang lebih tradisional di masa lalu, mengalami pergeseran dan perubahan yang awalnya hanya berfokus terhadap aktor negara beralih kepada kemungkinkan aktor non-negara, seperti warga negara biasa, untuk meningkatkan keterlibatan mereka dalam hubungan diplomatik. 

Hal ini dapat terlihat dari banyaknya diplomasi-diplomasi baru yang bermuculan seperti diplomasi budaya, diplomasi hiburan, paradiplomacy, gastrodiplomacy dan diplomasi selebriti. Seperti halnya dalam diplomasi hiburan yang menggunakan musik dan film sebagai alat dalam berdiplomasi dan makanan dalam gastrodiplomacy.

Pada artikel ini, penulis akan membahas mengenai diplomasi selebriti sebagai salah satu bentuk diplomasi di era modern yang sedang berkembang, bagaimana selebriti menjadi aktor utama dalam diplomasi ini.Diplomasi selebriti merupakan suatu diplomasi yang dilakukan oleh selebriti untuk menjembatani masyarakat dunia dengan isu yang ada di dunia internasional, sebagai sebuah transisi dari diplomasi inisiatif yang dulunya hanya berpusat pada negara, namun kini individu dan publik juga dapat ikut berperan dalam proses pengambilan keputusan. 

Dalam diplomasi selebriti sangat terlihat bahwa nilai kepopuleran merupakan salah satu karakteristik suatu budaya politik modern.Aktivitas selebriti dalam tujuan kemanusiaan mulai dianggap serius setelah melihat kemampuan mereka secara efektif menggunakan ketenaran sebagai sarana untuk menambah kredibilitas dan menarik perhatian terhadap isu-isu global serta membawa suatu pengaruh.

Menurut ahli seperti John Corner berpendapat bahwa, melalui 'persona yang dimediasi', citra publik individu dari selebriti telah menciptakan bentuk identifikasi baru bagi mereka dalam memperoleh dukungan publik untuk mempengaruhi ekspresi politik. Selain itu, ahli seperti John Street berpendapat bahwa, nilai popular yang dimiliki public figure mampu memberikan kontribusi dalam menyebarkan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Bagaimana diplomat selebriti mampu berkontribusi terhadap isu-isu internasional melalui suatu kampanye dan aktivitas yang dapat mempengaruhi suatu opini publik seperti pendapat ahli, Andrew F. Coooper.

Di Indonesia sendiri, diplomasi selebriti mulai dilirik oleh pemerintah dalam mencapai kepentingan nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya aktivitas selebriti tanah air yang mendukung dan aktif dalam mengkampanyekan isu-isu internasional dan juga bekerjasama dengan lembaga pemerintahan. Hal ini dapat dilihat melalui selebriti Cinta Laura Khiel yang terpilih sebagai Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak pada tahun 2019 lalu.

Cinta Laura Khiel adalah seorang selebriti Indonesia yang memiliki segudang prestasi dalam bidang pendidikan dan juga entertainment. Cinta Laura merupakan lulusan sarjana dari Columbia University dengan predikat cumlaude pada dua jurusan sekaligus, yaitu Psikologi dan Sastra Jerman. 

Selain itu, Cinta Laura juga menguasai beberapa bahasa asing seperti Indonesia, Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol. Cinta telah mengembangkan karirnya melalui bakat berakting hingga kekancah internasional, melalui peran yang ia dapatkan dalam sebuah film hollywood, After The Dark. 

Sebagai seorang selebriti Cinta Laura turut aktif dalam menyuarakan isu-isu mengenai perempuan, anak dan pendidikan. Hal ini ia buktikan melalui berbagai postingan dalam akun sosial media yang ia miliki, seperti salah satunya dalam mendukung pengesahan RUU PKS demi perlindungan bagi korban kekerasan seksual. 

Cinta Laura juga ikut turun tangan dalam Yayasan Soekarseno Peduli yang merupakan milik keluarga ibunda Cinta. Kepeduliannya terhadap pendidikan, ia buktikan melalui bantuan dana dan pembangunan sebuah sekolah bernama Pangerasan Education Center yang berada di Cibalung, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.

Ia juga turut mengkampanyekan kepedulian terhadap anak-anak melalui Yayasan Sayangi Tunas Cilik, yang merupakan bagian dari lembaga internasional 'Save The Children'. Cinta laura yang juga pernah mewawancarai Chris Heinsworth menggunakan bahasa Indonesia menjadi perhatian bagi masyarakat Indonesia dan juga Australia, dimana hal sempat menjadi trending topic pada tahun 2015 silam dan menarik minat warga negara Autralia untuk mempelajari bahasa Indonesia. Tak hanya dalam isu-isu perempuan, anak dan pendidikan, ia Juga sangat aktif dalam mempromosikan budaya Indonesia melalui outfit yang ia gunakan hingga kepada musik yang ia ciptakan belakangan ini dengan judul "Markisa".

Dalam pemilihan Cinta Laura menjadi Duta Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengungkapkan bahwa alasan pemilihan Cinta Laura hal ini dilihat dari aktivitas dan kepedulian Cinta Laura terhadap perempuan dan anak, sehingga pemilihan Cinta sebagai duta diharapkan dapat mendorong anak muda untuk dapat menjadi agen pelopor dan pelapor terhadap lingkungan yang bebas dari kekerasan dan responsif gender. Walau sempat menuai banyak kritikan, Cinta Laura tetap berkomitmen dan bertanggung jawab sebagai seorang duta.

Diplomasi selebriti yang dilakukan oleh Cinta Laura sangat menyita perhatian masyarakat mengenai isu-isu yang ada, terutama mengenai perempuan dan anak. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diberikan oleh John Street. Bagaimana kepopuleran selebriti mampu memberikan kontribusi, namun keberhasilan diplomasi selebriti yang dilakukan oleh selebriti sepenuhnya bergantung pada banyaknya perhatian yang diberikan oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun