Liburan anak bukan cuma soal jalan-jalan. Ini tentang kehadiran orangtua. Tentang mendengar, menemani, dan menemukan kembali kebersamaan yang sering terlewat di hari-hari biasa.
Ketika Anak Libur, Siapa yang Sebenarnya Perlu Hadir?
Anak saya pernah bertanya, dengan polos tapi tajam: "Pak, kalau libur aku bisa main sama Ibu lebih lama, kan?"Â
Saya diam.Â
Bukan karena tidak tahu harus jawab apa.Â
Tapi karena tiba-tiba, pertanyaan itu terasa seperti cermin kecil.Â
Memantulkan wajah saya yang sering terlalu sibuk, bahkan saat dunia memberi jeda bernama liburan.
Itu hari Minggu.Â
Tidak ada agenda sekolah. Tidak ada rapat. Tapi tetap saja, saya sibuk dengan layar ponsel, cucian yang belum beres, dan pikiran yang terus menumpuk seperti notifikasi.Â
Sibuk jadi semacam refleks: bangun, kerja, bereskan rumah, rebah.
Lucu ya? Anak-anak libur, tapi kita, para orangtua, justru semakin sibuk. Seolah-olah waktu kosong mereka adalah beban, bukan kesempatan.