Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Dari Nasi ke Biskuit: Saat Gizi Anak Menjadi Proyek Pengadaan

19 Juni 2025   18:24 Diperbarui: 19 Juni 2025   18:24 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan isi menu MBG di Tangsel menjelang hari libur.(Kompas - Intan Afrida Rafni )

Maka kita patut bertanya:
Apakah ini tentang anak-anak, atau tentang siapa yang kenyang dari anggaran?

Saatnya Kembali ke Rasa

Biskuit mungkin mengenyangkan. Tapi apakah ia mengandung rasa kepedulian? 

Jika program bergizi kehilangan rasa, kehilangan nilai, kehilangan kehangatan yang seharusnya hadir dalam sepiring makan siang anak-anak sekolah maka kita bukan sedang memberi makan. Kita sedang menyingkir.

Anak-anak butuh lebih dari sekadar kalori. Mereka butuh perhatian. Butuh rasa. Butuh negara yang benar-benar hadir.

Dan itu, tidak bisa dikemas dalam plastik berisi biskuit.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun