Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... GURU - PENCARI MAKNA

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kelas Itu Penuh Cemas, Tawa, dan Doa-doa yang Tak Terucap

9 Mei 2025   05:44 Diperbarui: 9 Mei 2025   05:44 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di balik tawa mereka, ada hal-hal yang tidak selalu bisa dijelaskan. Tapi bisa dirasakan (Sumber (Pixbay)

 

Kelas itu bukan sekadar ruang berisi meja dan papan tulis. Ia adalah lanskap kecil yang menyimpan ribuan cerita.

Cerita tentang anak-anak yang datang dengan ransel penuh beban, bukan cuma buku pelajaran, tapi juga keresahan yang tak mereka tahu bagaimana cara menyebutnya. Saya tahu itu, karena saya ada di sana. Setiap hari.

Betapa seringnya kita menonton media social. Disana, kita temukan banyak konten yang ramai membahas tentang seorang siswa yang dihukum karena tak bisa menjawab soal sederhana di depan kelas.

Video-video ini sangat viral. Tapi yang tak terekam kamera adalah jantung yang berdebar, tangan yang berkeringat, dan segumpal rasa malu yang akan ia bawa pulang. Kelas itu, hari itu, jadi panggung rasa takut.

Saat Semua Terlihat Biasa-Biasa Saja

Saya pernah berdiri di depan kelas dengan wajah yang dibuat tegar, padahal dada ini ikut sesak melihat seorang anak terdiam terlalu lama saat ditanya.

Ia bukan tak tahu, saya yakin. Tapi mungkin, seperti banyak dari kita, ia sedang menimbang rasa aman dan rasa malu mana yang lebih pantas dipilih hari itu.

Kita sering lupa, kelas bukan hanya tempat belajar rumus dan teori. Ia juga tempat di mana anak-anak belajar mengenal diri.

Mereka belajar bagaimana cara bicara saat suaranya gemetar, bagaimana menyimpan air mata agar tak terlihat lemah, dan bagaimana tetap duduk tegak saat hatinya ingin berlari.

Mereka Tertawa, Tapi Ada yang Mereka Sembunyikan

Pernah suatu kali, saya melihat sekelompok siswa tertawa lepas setelah pelajaran. Lucu, pikir saya, betapa riang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun