Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Berawan Hitam

28 Desember 2022   17:47 Diperbarui: 29 Desember 2022   08:08 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Duduk di beranda menatap langit berawan hitam. Di timur awan putih berarak menyambut senja. Perlahan-lahan hilang seiring senja terus berlalu.

Kegelapan mulai menyapu halaman rumah. Cahaya lampu dari ruangan kamar tamu menembus kaca jendela dan begitu lembut menyapa rerumputan hijau pada bunga melati.

Awan gelap di atas sana menyatu dalam hitam pekat malam. Dan langit sudah tak kelihatan.

Pandangan mata sebatas pada rerumputan. Awan hitam melebur dalam hitamnya malam. Apakah langit seindah tadi siang?

Hanya dengan dan melalui terang segala keindahan bisa dinikmati. Lantas mengapa dirimu masih betah tinggal dalam hitam gelapnya kehidupan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun