Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kegelapan

28 Oktober 2022   07:24 Diperbarui: 28 Oktober 2022   08:15 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/

Kegelapan menyelinap pergi membawa sejuta duka. Yang tersisa hanya bisikkan halus  pada dinding memoriku.

"Aku kegelapan. Merintih dalam diam yang panjang sebab aku selalu disandingkan dengan dosa. Jika anak manusia berbuat dosa, aku dibilang kegelapan dosa. Di pub-pub yang hiasi wanita yang suka menjajakan diri, aku disandingkan dengan kegelapan dunia malam.  Sepertinya ada dosa selalu ada aku. Apa salahku?"

Aku hanya mengangguk dilematis. Bagiku, pikiranku telah banyak melakukan kekerasan. Setiap kekerasan bermula pada pikiran ini. Pikiran secara sepihak mengadili setiap kata, setiap tindakan.

 "Kurang apa lagi diriku ini.  Aku adalah pembatas cahaya siang. Aku yang memberimu tanda bahwa dirimu telah lelah bekerja sejauh terang, maka istirahatlah.  Aku adalah warna. Ya, warna hitam. Ingatlah, hanya di dalam kegelapan, kamu dapat melihat bintang-bintang. Lagi pula gelapnya diriku bukan kemauanku. Aku ada sebelum anak manusia ada. Aku sebenarnya adalah realita. Menentang realita berarti menantang hukum alam", kata kegelapan padaku.

Lalu aku bangkit dari duduk lama yang panjang

Menikmati malam dengan menengok bintang di bentangan cakrawala

Lalu masuk dalam keheningan dalam tak terkira nikmatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun