Aku terus berjalan. Aku tak peduli dengan semua bisikanmu pada telingaku. Mungkin saja engkau berharap aku marah lalu aku kehilangan arah
Aku tahu mulutmu akan terus berteriak sepanjang jalan. Tetapi aku tidak berusaha menutup mulutmu. Bila bibirmu terus berbisik bertubi-tubi demi mengusik perjalananku, aku tak akan peduli. Atau bila aku mendengat gertakan gigimu, aku tak akan gentar
Aku berjalan dengan terus mengayunkan kaki pada jalan yang benar. Jalan yang benar tidak akan mengkhianatiku. Aku akan berbenti berjalan di jalan ini bila sudah berujung atau ketika kaki tak sanggup lagi melangkah.