Mohon tunggu...
EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Mohon Tunggu... Lainnya - Pencari Makna

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetanggaku Dulu dan Sekarang

17 Oktober 2022   11:55 Diperbarui: 17 Oktober 2022   12:26 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biasanya tetangga cepat memberi respon atas kesulitan yang dihadapi. Di sini ada kepedulian tetangga dan menawarkan bantuannya jika dia bisa melakukannya. Bahkan sayur dan garam sekalipun bisa dibantu tetangga bila kekurangan.

Sayangnya di tengah kebersamaan itu hampir banyak waktu disia-siakan karena cerita tidak pernah putus. Lebih para lagi bila ada tetangga yang tidak mau nimbrung bersama di seore hari. Keluarga atau individu yang tidak bergabung bisa saja disisihkan.

Lain lagi ceritanya di dunia politik. Urusan politik hampir tidak seru. Pesta demokrasi diselenggarakan biasa-biasa saja. Tidak ada persolan yang rumit. Pesta demokrasi selesai, semua orang kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa lagi.

Tetangga saya tahun 2010-an ke atas

Setelah tahun 2010-an sampai sekarang ini waktu berkumpul sudah jarang ditemukan. Tak ada lagi sore yang ditemani ngopi sore bersama di pekarangan rumah.

Sulit sekali untuk menciptakan waktu berkumpul dan hampir jarang ditemukan cerita-cerita unik yang dialami. Semua orang dengan pengalamannya dan disimpannya sendiri oleh setiap pelaku cerita.

Hari-hari sudah disibukan oleh kegiatannya masing-masing. Pekerjaan yang membutuhkan keterlibatan banyak orang sudah mulai beralih menjadi tanggung jawab sepenuhnya pemilik kegiatan.

Dari kebiasaan sebelumnya mengerjakan kegiatan tertentu bisa saja tanpa biaya, sekarang ini pemilik kegiatan harus menyiapkan uang untuk membayar para pekerja.

travel.kompas.com
travel.kompas.com

Jika sebelumnya ada rasa kecewa jika tidak dilibatkan dalam sebuah kegiatan makara sekarang nyaris rasa itu tidak lagi mendominasi individu.

Prinsip yang dikedepankan sekarang ini adalah: "Tidak diundang untuk terlibat dalam kegiatanmu tidak menjadi persolan bagi diriku sebab aku juga punya kesibukan. Diundang baik, tidak undang tidak mengapa".

Masing-masing individu sudah mulai otonom. Otonomi individu mengakibatkan adanya jarak yang semakin mulai melebar. Dari kebiasaan tetangga yang cepat memberi respon atas kesulitan yang dihadapi justru sekarang ini menjadi tetangga yang mulai menunjukkan sikap bodoh amat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun