Evi Rastiwi, Helda Juniarti Nasution, Evan Suhendar Lubis, Arjun Alamsyah Rangkuti, Delfi Ramadhini
Program Studi Keperawatan Program Sarjana, Fakultas Kesehatan
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Pogram Sarjana, Fakultas Kesehatan
Program Studi Kebidanan Program Sarjana, Fakultas Kesehatan
Program Studi Farmasi Program Sarjana, Fakultas Kesehatan
Dosen Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Profesi, Fakultas Kesehatan
Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan
( evirastiwi@gmail.com, 085362914886 )
ABSTRAK
Cuci tangan merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk mencegah penularan influenza. Cuci tangan merupakan langkah awal untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit seperti diare. World Health Organization (WHO) telah memberikan aturan mengenai langkah cuci tangan yang baik dan benar. Mencuci tangan sangat diutamakan pada saat waktu-waktu penting antara lain sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar dan lain-lain. Penyuluhan enam langkah cuci tangan yang baik dan benar ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak pra sekolah mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir yang baik dan benar. Penyuluhan ini menggunakan metode ceramah, bernyannyi dan demonstrasi senam cuci tangan yang dilakukan oleh mahasiswa dan anak pra sekolah PAUD Al-Barkah Desa Huta Holbung Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan. Penyuluhan ini dilaksanakan di PAUD Al-Barkah bersama di Desa Huta Holbung kamis 22 mei 2025. Adapun media yang digunakan berupa poster dan bernyanyi bersama senam cuci tangan. Hasil dari kegiatan penyuluhan ini dilanjutkan dengan memberikan evaluasi kepada anak pra sekolah yaitu berupa tanya jawab seputar materi yang disampaikan dan mempraktekkan secara langsung mencuci tangan yang baik dan benar. Kegiatan penyuluhan ini berjalan dengan baik dan kondusif. Anak pra sekolah yang mengikuti kegiatan ini sangat bersemangat dan antusias mendengarkan dan mempraktekkan cuci tangan yang baik dan benar.
Kata kunci : Cuci tangan, enam langkah, anak pra sekolah
ABSTRACT
Hand washing is a healthy behavior that has been scientifically proven to prevent the spread of infectious diseases such as diarrhea, upper respiratory tract infections (URTIs) and bird flu, and is even recommended to prevent the transmission of influenza. Washing hands is the first step to maintaining health and preventing the spread of diseases such as diarrhea. The World Health Organization (WHO) has provided regulations regarding the correct steps for washing hands. Washing hands is highly recommended at important times, including before and after eating, after defecating, and so on. This counseling on the six steps for proper hand washing aims to provide education to preschool children about the importance of washing hands with soap and running water properly. This counseling uses lecture methods, singing and demonstrations of hand washing exercises carried out by students and preschool children of PAUD Al-Barkah, Huta Holbung Village, Angkola Muaratais District, South Tapanuli Regency. This counseling was carried out at PAUD Al-Barkah together in Huta Holbung Village on Thursday, May 22, 2025. The media used were posters and singing together for hand washing exercises. The results of this counseling activity were continued by providing an evaluation to preschool children in the form of questions and answers about the material presented and practicing proper hand washing directly. This counseling activity went well and was conducive. The preschool children who participated in this activity were very enthusiastic and enthusiastic in listening and practicing proper hand washing.
Keywords: Hand washing, six steps, pre school children
PENDAHULUAN
Cuci tangan merupakan perilaku sehat yang telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah penyebaran penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan flu burung, bahkan disarankan untuk mencegah penularan influenza. Jurnal dari American Journal of Public Health yang mengatakan bahwa anak-anak yang mencuci tangan secara teratur mengalami 24% lebih sedikit dari sakit penyakit pernapasan dan 51% lebih sedikit sakit karena gastrointestinal. Cuci tangan adalah kegiatan membersihkan tangan dengan sabun biasa/sabun antimikroba dan air (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
Perilaku cuci tangan yang belum benar ditemukan masih tinggi pada anak usia 10 tahun kebawah. Anak pada usia tersebut sangat aktif dan rentan terhadap penyakit, maka 3 dibutuhkan peningkatan kesadaran mereka akan pentingnya cuci tangan agar diterapkan dikehidupan sehari-hari. Biasanya anak hanya mengerti bahwa cuci tangan itu sekedar tangannya basah saja, padahal cuci tangan saja masih meninggalkan kuman (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
 Cuci tangan dianggap merupakan salah satu langkah yang paling penting untuk mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi selama lebih 150 tahun. Perilaku cuci tangan yang baik dan benar akan dapat membantu menurunkan resiko penyakit menular. Tangan merupakan salah satu jalur utama masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh. Hal tersebut dikarenakan tangan adalah anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan mulut dan hidung. Penyakit-penyakit yang umumnya timbul karena tangan yang berkuman, antara lain: diare, kolera, ISPA, cacingan, flu dan hepatitis A (Proverawati, 2012).
 Salah satu perilaku hidu bersih dan sehat (PHBS) yang selalu digaungkan sejak lama untuk menjaga kesehatan dan kebersihan pribadi adalah mencuci tangan. Perilaku ini seharusnya menjadi kebiasaan yang sangat baik, karna selain untuk menjaga kesehatan dan kebersihan, agama juga mengajarkannya (Kemenkes, RI 2020).
 Pentingnya mencuci tangan agar terhindar dari kuman dan penyakit yang dapat menyerang seseorang. Karena kuman dapat muncul dimanapun, seperti ditempat kerja, pada saat berpergian maupun dirumah dan di sekolah (Kemenkes, RI 2022).
 Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Cuci tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar merupakam cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya penyakit. Mencuci tangan dengan air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit lainnya pada kedua tangan. Mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan telur cacing yang menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan (Desiyanto dan Djannah, 2012)
 Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, atau pun cairan tubuh lain seperti ingus, dan makanan atau minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan sedangkan bila mencuci tangan pakai air dapat membunuh kuman hanya 10 persen jika pakai sabun dan 80 persen kuman bisa mati (Depkes, 2014).
 Manfaat mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini adalah anak akan memiliki pola hidup sehat di kemudian hari. Artinya anak usia dini yang terbiasa dengan perilaku hidup bersih dan sehat tidak mudah hilang pada tahapan perkembangan selanjutnya. Selain itu anak usia dini telah memiliki pola hidup sehat, maka mereka akan terbebas dari serangan berbagai macam penyakit yang sering terjadi pada anak usia dini, seperti batuk/pilek, flek atau TBC, diare, demam, campak, infeksi telinga, dan penyakit kulit. Dalam kondisi bersih dan sehat berbagai kemampuan yang dimiliki anak usia dini akan tergali dan dapat dikembangkan dengan baik, sehingga anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang optimal (Novitasari et al., 2018).
Pentingnya membudayakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) secara baik dan benar juga didukung oleh Word Health Organization (WHO) setiap tahun rata-rata 100 ribu anak meninggal dunia karena penyakit infeksi salah satunya diare. Jika jumlah masyarakat yang menerapkan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) meningkat, dapat mengurangi jumlah kejadian diare di Indonesia. Hasil studi WHO (2017) membuktikan bahwa angka kejadian diare dapat menurun sebesar 45% dengan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Intervensi dengan mengintegrasikan upaya tersebut dapat menurunkan angka kejadian diare sebesar 94%. Data WHO memperlihatkan bahwa mencuci tangan dengan sabun mampu menurunkan kasus Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dan flu burung hingga 50% (Mustika wati, 2017).
Menurut UNICEF diare merupakan pembunuh utama anak-anak, terhitung sekitar 8% dari semua kematian diantara anak-anak dibawah usia 5 diseluruh dunia pada tahun 2016. Ini berarti lebih dari 1.300 anak kecil meninggal setiap hari, atau sekitar 480.000 anak pertahun, meskipun ketersediaan efektif sederhana pengobatan. Sebagian besar kematian akibat diare terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 2 tahun yang tinggal di Asia Selatan Dan Afrika Sub-Sahara. Menurut WHO setiap tahunnya 100.000 anak Indonesia meninggal karena penyakit diare, dan Cuci Tangan Pakai Sabun dapat mengurangi angka kejadian penyakit diare sampai 47%, namun tingkat kesadaran masyarakat untuk Cuci Tangan Pakai Sabun baru mencapai rata-rata 12% ( Depkes,2014).
Berdasarkan hasil studi Enviromental Healt Risk Assement di Indonesia yang dilakukan pada tahun 2013 menunjukkan baru 18,5% masyarakat yang melakukan kebiasaan cuci tangan pakai sabun di 5 waktu penting kemudian yang melakukan CPTS setelah menceboki anak hanya 35,1%, yang melakukan CPTS setelah buang air besar sebanyak 70,8%, yang melakukan CPTS sebelum makan sekitar 75,1%, yang melakukan CPTS sebelum memberikan makan anak hanya 30,1% dan yang melakukan CPTS sebelum manyiapkan masakan hanya 37,8%. Pada tahun 2018 proporsi penduduk umur >10 tahun dalam berperilaku mencuci tangan secara benar sebesar 49,8% dan 5 provinsi terendah adalah NTT (20,4%), Papua (27%), Maluku Utara (28%), Aceh (28%) dan Maluku (38%) (Kemenkes,2018).
 Berdasarkan latar belakang diatas maka sangat penting bagi masyarakat untuk mendapatkan penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar. Sebelum kegiatan dilaksanakan sudah ada kesepakatan antara pemateri dengan guru PAUD Al-Barkah. Pemateri sudah meminta izin terlebih dahulu kepada pimpinan PAUD Al-Barkah. Kemudian setelah diberikan izin, penyuluh melakukan pencocokan jadwal dengan guru PAUD terkait.
2. METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan dua tahap, pertama adalah dengan memberikan edukasi kepada anak usia pra sekolah mengenai pentingnya mencuci tangan pakai sabun untuk mencegah terjadinya penyakit dan manfaat mencuci tangan pakai sabun sebagai upaya untuk melawan kuman penyakit yang berasal dari tangan. Dan tahap kedua adalah demonstrasi cuci tangan 6 langkah yang baik dan benar pakai sabun dan air mengalir dengan pendampingan fasilitator. Â
Pemberian edukasi atau pendidikan kesehatan ini akan menggunakan media menarik dengan audio visual agar mudah dipahami oleh anak. Pemberian edukasi dengan metode ceramah di lakukan dengan alat bantu pendukung seperti: infokus projector dan screen. Materi pelatihan yang diberikan meliputi: manfaat cuci tangan pakai sabun, waktu yang baik untuk mencuci tangan, serta cara mencuci tangan 6 langkah pakai sabun. Setelah pemberian edukasi, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi cara cuci tangan 6 langkah yang baik dan benar. Anak akan melakukan praktek mencuci tangan dengan didampingi oleh fasilitator (mahasiswa). Anak pra sekolah bergantian dalam melakukan praktek cuci tangan pakai sabun dan air mengalir agar lebih mudah dimengerti.
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari kamis 22 mei 2025, pukul 10:00 sampai 10:30 WIB. Kegiatan berlangsung selama 30 menit yang dilaksanakan di paud Al-barkah desa Huta Holbung kabupaten Tapanuli Selatan pada seluruh anak PAUD. Adapun tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah untuk memberikan informasi kepada anak usia pra sekolah tentang 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar sebagai salah satu cara melawan kuman penyakit yang berasal dari tangan.Â
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anak usia pra sekolah tentang perilaku cuci tangan yang baik dan benar. Perilaku cuci tangan yang baik dan benar akan dapat membantu menurunkan risiko penyakit menular salah satunya seperti diare . Pelaksanaan edukasi dan praktik cuci tangan menggunakan metode pemutaran musik,senam 6 langkah cuci tangan yang baik dan benar. Hal ini untuk memperkuat pengetahuan yang dimiliki anak usia pra sekolah.
Penyuluhan cuci tangan ini mengajarkan kepada anak-anak bahwa mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir itu sangatlah penting dibanding dengan mencuci tangan dengan air saja. Adapun 6 langkah cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar yaitu:
1.Basahi tangan, lalu beri sabun, gosok sabun pada telapak tangan sampai berbusa secara lembut dengan arah memutar.
2.Gosok punggung tangan secara bergantian.
3.Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih.
4.Memebersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci'
5.Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6.Letakkan ujung jari ketelapak tangan secara sirkulasi kemudian gosok secara memutar. Bilas dengan air mengalir dan keringkan.
Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh 35 peserta yang merupakan siswa dari PAUD Al-Barkah. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2025 dan bertempat di PAUD Al-Barkah. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan atau edukasi tentang cuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar. Materi disajikan dalam bentuk ceramah, bernyanyi dan simulasi gerakan cuci tangan bersama di kelas. Hasil yang diharapkan adalah dengan diadakan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang cara mencuci tangan pakai sabun yang baik dan benar pada anak usia prasekolah PAUD Al-Barkah. Pengetahuan yang diharapkan tidak hanya pada anak usia pra sekolah tetapi juga pada orang tua serta guru yang mengajar di sekolah tersebut. Dengan bimbingan dan arahan dari orangtua serta guru, anak-anak akan semakin mudah untuk memahami serta mempraktekkan cuci tangan pakai sabun yang benar.
Berikut adalah 5 waktu penting yang baik untuk cuci tangan yaitu:
1. Sebelum dan setelah makan
2. Setelah buang air besar dan air kecil
3. Sebelum memegang makanan
4. Setelah memegang hewan
5. Setelah beraktivitas
Setelah penyampain materi, pemateri memberikan waktu untuk sesi tanya jawab seputar materi yang disampaikan dan pemberian snack kepada anak-anak. Penyuluhan diakhiri dengan salam penutup oleh moderator.Â
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kegiatan penyuluhan yang dilakukan mahasiswa kepada anak usia pra sekolah di PAUD Al-Barkah mengenai cuci tangan yang baik dan benar terlaksana dengan baik. Kegiatan penyuluhan ini direspon baik oleh guru-guru dan anak-anak sangat bersemangat dan antusias mengikuti praktek cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir. Hasil dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak-anak PAUD Al-Barkah mengenai pentingnya mencuci tangan dan pencegahan penyakit dengan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir. Harapannya agar anak-anak PAUD mampu menerapkan apa yang telah disampaikan pada saat penyuluhan ke dalam kehidupan sehari-hari.
5. DAFTAR PUSTAKA
Depkes. (2014). infodatin-ctps.pdf (p. 8). p. 8
Desiyanto, F. A., & Djannah, S. N. 2013. Efektivitas mencuci tangan menggunakan cairan pembersih tangan antiseptik (Hand sanitizer) terhadap jumlah angka kuman. Jurnal kesehatan masyarakat (Journal of Public Health ), 7(2) : 75-82
Mustikawati, I. 2017. Perilaku cuci tangan pakai sabun studi kualitatif pada ibu-ibu dikampung nelayan muara angke jakarta utara; studi kualitatif. Jakarta : Universitas Esa Unggu
Riskesdas. Riset Kesehatan Dasar, Badan penelitian dan pengembangan kesehatan, Republik Indonesia. Jakarta: LaporanNasional; 2013
Proverawati, R. (2012). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Kemenkes. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. 128
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI