![[1] Kunjungan Industri Kesehatan: Menjejak Dunia Nyata](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2025/08/12/img-20250812-084525-689aa9d934777c2b743d6152.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Bigmatch seru tersaji di laga 16 besar Uefa Champions League subuh tadi, yang mempertemukan antara PSG vs Liverpool. Final kepagian ini terpaksa ditandingkan, setelah diadakan undian sebelumnya.
Liverpool yang pada tabel klasemen jadi pemuncak, diharuskan bertemu PSG yang akhirnya lolos hingga menit-menit akhir. Dan setelah lolos, keduanya dipertemukan untuk mencuri satu tiket ke babak perempat final.
Sebenarnya, Paris Saint Germain tampil lebih menekan. Tim Ibu Kota Prancis ini begitu mendominasi jalannya pertandingan, dengan memainkan 72% ball possession, berbanding terbalik 28% yang dimiliki Liverpool.
Serangan-serangan pun gencar mereka lancarkan. Total 27 tembakan dengan diantaranya 10 on target, namun mentah di tangan Alisson Becker, yang pada berakhirnya pertandingan dinobatkan sebagai player of the match.
Ali, berhasil menyelamatkan gawangnya dengan mengumpulkan 9 kali saves. Walau diserang bertubi-tubi, para penyerang PSG bak melihat tembok tebal nan kokoh yang berdiri didepan mereka, sehingga sukar bagi tim PSG buat menjebolnya.
Disisi lain, Liverpool yang sepanjang pertandingan sangat tertekan tak berdaya membendung serangan demi serangan dari anak asuh Luis Enrique tersebut.
Akan tetapi, takdir berkata lain. Liverpool justru tampil sebagai pemenang. Setelah bertubi-tubi ditekan, dengan sekali serang Alisson mengirimkan umpan longball jauh ke depan.
Nunez yang berhasil menang duel udara dengan Marquinhos, memberikan umpan datar yang langsung di placing Harvey Elliot. Gol Elliot di menit akhir ini gagal di balas oleh para pemain PSG. The Reds pun berhasil membawa kemenangan 0-1, dan setidaknya bisa sedikit lebih rileks saat ganti jadi tuan rumah di Anfield nanti.
Benfica vs Barcelona
Sementara di match lainnya, Barcelona juga memetik kemenangan di kandang lawan. Benfica yang menjadi ancaman, tak mampu menceploskan bola ke gawang Barca, walau sejak babak pertama mereka unggul jumlah pemain, setelah Pau Cubarsi terkena kartu merah.
Wojciezh Sczesny tampil jadi pahlawan bagi kemenangan anak asuhan Hansi Flick. Barcelona yang kalah jumlah pemain, justru mampu menciptakan gol semata wayang lewat Raphinha.
