Sampah ini bisa mencemari lingkungan lewat sampah plastik. Plastik gak bisa terurai secara alami. Selain itu, pembakaran sampah yang menghasilkan asap mengandung zat berbahaya yang berakibat munculnya penyakit pernapasan bahkan kanker.
Satu lagi. Sampah-sampah tadi juga bakal merusak ekosistem pencemaran habitat hewan dan tumbuhan, memperparah perubahan iklim akibat pencemaran udara dan gas rumah kaca yang berefek terhadap pemanasan global.
Apabila gak mau lingkuman jadi tercemar, mungkin kamu bisa ikutin cara berikut, seperti: Kurangi penggunaan plastik, Daur ulang sampah, hingga mengelola sampah dengan cara buat kompos dari sampah organik.
3. Ancaman Buat Satwa Liar
Bukan cuma manusia yang jadi korban, tapi satwa liar pun ikut keteteran. Hewan-hewan liar ini sering terjebak, terluka, bahkan mati gara-gara sampah.
Bagaimana itu bisa terjadi?
Hewan-hewan liar seringkali terjebak di tumpukan sampah. Contohnya, kura-kura yang entah kenapa bisa hinggap di kantong plastik, atau kaki-kaki burung yang terjerat oleh tali plastik.
Bahayanya, jika sada ampah yang tajam dan keras yang dapat melukai hewan-hewan liar. Misalnya, Paus dan Penyu yang kesakitan karena memakan plastik yang dikira ubur-ubur. Bahkan masalah sampah ini bisa menyebabkan kematian bagi hewan.
Apa yang mesti dailakukan?
Gunakan tas belanja sendiri saat berbelanja dan hindari penggunaan botol plastik sekali pakai. Jangan buang sampah sembarangan, terutama di laut. Pilah sampah dan daur ulang sampah plastik dan kertas. Beritahu orang lain tentang bahaya sampah bagi satwa liar. Tegur mereka apabila kedapatan dengan sengaja melemparkan botol-boto plastik ke laut, sungai atau yang bukan pada tempatnya.
4. Pemanasan Global
Taukah kalian, kalau sampah juga nyumbangin masalah pemanasan global? Sampah-sampah berserakan ini gak cuma bikin pusing di lingkungan sekitar, bahkan juga bikin Bumi makin panas. Gimana ceritanya?
Hal ini bisa terjadi akibat pembakaran sampah. Kalau kita bakar sampah maka asapnya itu menghasilkan gas metana dan karbon dioksida. Gas-gas itulah yang menyebabkan pemanasan global. Selain itu, sampah organik di TPA juga menghasilkan gas metana,yang mana gas ini punya 25 kali lebih kuat dibanding karbon dioksida.
