Mohon tunggu...
evi patmawati
evi patmawati Mohon Tunggu... Akuntan - Ibu berusia 46 tahun

Seorang Ibu dan wanita karir yang telah bekerja selama 23 thn, ingin berbagi cerita tentang apa yang dirasakan, dilihat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

5 Tips Mendidik Anak Menjadi Bahagia dan Sukses

21 Juni 2021   08:19 Diperbarui: 21 Juni 2021   08:31 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

5 Tips Mendidik Anak-anak Menjadi Bahagia dan Sukses

"Buah tidak jatuh jauh dari pohon",begitu pepatah orang tua jaman dahulu yang menggambarkan bahwa sifat anak-anak kita tidak akan jauh berbeda dengan sifat orang tuanya. Orang tua yang bahagia dan sukses akan menghasilkan ank-anak yang bahagia dan sukses pula,walaupun bukan berarti orang tua yang kurang bahagi dan sukses tidak bisa mewujudkan anak-anaknya menjadi manusia yang bahagia dan sukses. 

Contoh orang tua yang bercerai,akan memberikan dampak negatif bagi tumbuh kembang mental anak-anak,pendidikan ada trauma dan kesedihan yang dirasakan anak-anak mengetahui kenyataan orang tuanya telah bercerai,banyak contoh keberhasilan orang tua tunggal yang mengasuh anak-anaknya menjadi pribadi pribadi yang bahagia dan sukses,contohnya Oprah Winfrey,siapa yang tidak kenal Oprah Winfrey, dibalik kesuksesannya sekarang, ternyata masa kecilnya kurang bahagia, tetapi tetap bisa bangkit dan memiliki metal yang lebih kuat sehingga menjadi sukses seperti yang kita lihat sekarang.Tulisan ini dibuat supaya pembaca lebih fokus menjadikan anak-anaknya bahagia dan sukses.

Secara alamiah setiap manusia yang telah menikah menginginkan keluarga yang bahagia dan sukses.Peran orang tua sangat dominan dalam mewujudkan anak-anak yang bahagia dan sukses.

Mengapa saya menekankan kata bahagia?, jawabannya adalah parameter bahagia lebih dikedepankan mengingat banyak orang yang sukses tetapi kurang dan merasa tidak bahagia,penyebabnya karena terbelenggu dengan kesuksesannya, contoh vokalis band rock Nirvana yang bernama Kurt Cobain,dia melakukan bunuh diria karena merasa hampa dengan hidupnya dan merasa tidak dibutuhkan lagi didunia ini,semestinya hal ini tidak perlu terjadi,jika dari kecil anak-anak kita dididik nilai-nilai agama yang kuat, agama mengajarkan arti kebahagiaan dan cara meraih kebahagiaan tersebut.

Definisi bahagia menurut para ahli adalah sebagai berikut,menurut Mahatma Gandhi arti bahagia adalah saat apa yang kita fikirkan dan kita katakan berjalan sesuai harapan. Definisi bahagia menurut Aristoteles adalah makna dan tujuan hidup,keseluruhan tujuan dan akhir eksistensi manusia.Kesimpulan dari definisi bahagia dari kedua ahli diatas adalah cara berfikir positif sebagai awal yang melahirkan tindakan-tindakan kita untuk mewujudkan segala yang kita inginkan dan harpakan,tujuan akhir dari kehidupan manusia.

Tips-tips yang bisa diterapkan untuk menjadikan anak-anak kita menjadi bahagia dan sukses adalah sebagai berikut:

1. Niat dan Tekad yang Kuat

Niat dan tekad yang kuat dari pihak orang tua sangat dominan dalam mewujudkan cita-cita menjadikan tujuan bahagia dan sukses tercapai,Niat adalah langkah awal menuju bahagia,tanpa niat tidak jelas tujuan hidup,kepada anak-anak selalu ditekankan pentignya niat menjadi anak yang bahagia dan sukses.tekad yang kuat dan pantang menyerah mendukung niat yang baik mewujudkan cita-cita.

Mewujudkan niat tidak mudah,banyak cobaan,halangan dan rintangan,jika tidak didukung oleh tekad yang kuat dan pantang menyerah akan sia-sia niat baik yang ingin kita wujudkan,manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang diciptakan untuk menjadi pemimpin dimuka bumi ini,niat tertinggi manusia yang postif adalah menjadikan semua tindakannya sebagai wujud bentuk ibadah kepada Tuhan,seperit kutipan kitab suci Al-Qur'an, surat Ad-Dzariyat ayat 56 yang intinya Tuhan menciptakan manusia untuk tunduk,taat dan patuh kepada Allah SWT.

Niat kita sebagai manusia yang beragama menjadikan semua tindakan kita adalah wujud ibadah kepada Tuhan. Niat dan tekad yang kuat menjadikan langkah-langkah hidup kita lebih terarah dan bisa dikoreksi jika melenceng dari niat,bisa diukur seberapa jauh tingkat keberhasilan kita mewujudkan niat tersebut.Sedari kecil kita biasakan kepada anak-anak kita memulai sesuatu dengan niat dan doa yang baik,sehingga tertanam dibawah sadar jiwa anak-anak kita betapa penting niat dan itu akan secara otomatis berlanjut hingga anak-anak meninggal dunia.

2. Tunjukkan Rasa Cinta Kasih yang Tulus.

Rasa cinta dan kasih yang tulus mesti ditunjukkan dengan jelas kepada anak-anak kita, mereka pantas dan wajib diberikan kasih sayang yang tulus dan utuh,kurangnya tindakan orang tua menunjukkan rasa cinta dan kasih kepada anak-anaknya akan menimbulkan rasa asing dari pihak anak,ini akan mempersulit komunikasi antara anak dan orang tua,psikologi anak akan terganggu,karena merasa kurang perhatian dari orang tua,anak menjadi tidak menghargai orang tua dan semakin sulit orang tua mewujudkan keluarga yang bahagia.

Bemuka manis, mencium anak setiap pagi hari,memberikan hadiah saat mereka melakukan hal-hal baik,sebaliknya memberikan hukuman saat mereka melakukan hal-hal yang buruk,memberikan pengertian bahwa hal buruk yang dilakukan akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.Jangan sungkan-sungkan menunjukkan hal-hal kecil yang menjadikan suasana anak dan orang tua menjadi cair,kita sedang bekerjasama meraih kebahagiaan bukan sedang berkompetisi,berikan rasa aman anak saat merek dekat dengan orang tua.

3. Menanamkan Sifat Optimis dan Jadi Pendengar yang Baik.

Idealnya orang tua adalah tempat terbaik anak mencurahkan semua yang mereka rasakan,berbagai perasaan anak dalam menghadapi hidup ini, dengarkan sampai selesai curahan hati anak jangan memotong saat anak sedang bicara,belajar berempati dengan perasaan anak, berikan solusi-solusi untuk semua yang mereka harapkan.kawatirkan,jika kita belum bisa memberikan solusi,minimal berikan sifat optimis bahwa semua ada ujungnya,setelah kesusahan aka nada kesenangan, sebagai orang tua jangan segan-segan berkonsultasi dengan psikolog atau para ahli untuk mencari jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi anak.

Bahayanya jika orang tua tidak menjadi pendengar yang baik adalah anak-anak kita akan mencari tempat curahan hati kepada teman yang belum tentu baik,luangkan waktu yang berkualitas untuk jadi pendengar anak yang baik,ini tantangan bagi orang tua dan anggap investasi kita untuk masa depan, anak-anak kita selelah dewasa akan mengingat kita orang tua yang baik dan sifat itu akan ditularkan kepada cucu dan cicit kita.

4. Mengajarkan dan menerapkan Kecerdasan Emosional Anak.

Kenalkan macam-macam perasaan dan cara menghadapi perasaan kepada anak,saat anak merasa sedih,berilah pengertian bahwa semua manusia punya rasa sedih, tetapi bukan berarti berlarut-larut dalam kesedihan,berilah kegiatan sehingga teralihkan sifat sedihnya.

Saat anak sedang marah,peluk anak dan katakana bahwa kita merasa apa yang anak kita rasakan, ajarkan anak kita mengenal penyebab marahnya,sebagai contoh:anak marah karena adiknya mengambil mainannya,beri pengertian bahwa anak kita bisa meminta mainan itu dari adiknya,jika adiknya tidak mau member mainannya, bisa diajarkan untuk bermain bersama,secara naluri manusia,adik dan kakak akan senang bermain bersama,beritahu betapa ruginya jika kita marah.

Tingkatkan terus kecerdasan emosional anak yang berperan penting memperkuat mental anak menghadapi hidup.

5. Berdoa dan Bertawakkal kepada Tuhan.

Berdoa adalah senjatanya orang beriman,setelah niat dan usaha, berdoa adalah senjata terpenting manusia menghadapi hidup,begitu pula dengan anak-anak kita, ajarkan selalu doa-doa yang positif dan menguatkan untuk mewujudkan niat,usaha dan cita-cita.

Beri keyakinan bahwa semua doa akan dikabulkan sebesar rasa optimis kita dalam berdoa,tanamkan bahwa kita hanya sementara hidup didunia,jangan menjadikan dunia di hati ,sehingga tidak pantas untuk kecewa jika gagal,kegagalan adalah sukses yang tertunda,ingatkan selalu besyukur dalam setiap keadaan,tidak ada sia-sia dalam berdoa, walaupun didunia ini belum semua dikabulkan,yakinlah ada syurga bagi orang yang berbuat baik dan itu lebih kekal dan abadi.

Bertawakkal atas doa dan usaha yang dilakukan adalah wujud tertinggi hamba yang menyerahkan dan menerima semua takdir dari Tuhan.Tanamkan doa dan bertawakkal atas semua tindakan anak-anak kita,ini akan menjadi kegitan positif disepanjang hidup mereka, betapa indahnya orang tua yang meninggal dunia mendapatkan doa dan amal sholeh dari anak-anaknya.

Anak-anak yang bahagia dan sukses adalah tujuan tertinggi orang tua, proses ini berkelanjutan terus menerus,kuatkan niat, tekad, usah,doa dan tawakkal kepada Tuhan,selalu melakukan introspeksi atas semua tindakan kita kepada anak,jangan malu dan ragu mengkoreksi tindakan kita yang kurang benar,identifikasi kekuatan dan kelemahan kita dan anak-anak kita, lakukan perbaikan, semua itu akan terulang terus menerus, selalu ingat bahwa anak adalah titipan Tuhan,semoga kita semua bisa berada di Syurga bersama-sama,sebagai parameter mewujudkan anak-anak yang bahagia dan sukses dunia dan akhirat,semoga tulisan ini berguna bagi pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun