Mohon tunggu...
evi patmawati
evi patmawati Mohon Tunggu... Akuntan - Ibu berusia 46 tahun

Seorang Ibu dan wanita karir yang telah bekerja selama 23 thn, ingin berbagi cerita tentang apa yang dirasakan, dilihat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

5 Tips Mendidik Anak Menjadi Bahagia dan Sukses

21 Juni 2021   08:19 Diperbarui: 21 Juni 2021   08:31 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Tunjukkan Rasa Cinta Kasih yang Tulus.

Rasa cinta dan kasih yang tulus mesti ditunjukkan dengan jelas kepada anak-anak kita, mereka pantas dan wajib diberikan kasih sayang yang tulus dan utuh,kurangnya tindakan orang tua menunjukkan rasa cinta dan kasih kepada anak-anaknya akan menimbulkan rasa asing dari pihak anak,ini akan mempersulit komunikasi antara anak dan orang tua,psikologi anak akan terganggu,karena merasa kurang perhatian dari orang tua,anak menjadi tidak menghargai orang tua dan semakin sulit orang tua mewujudkan keluarga yang bahagia.

Bemuka manis, mencium anak setiap pagi hari,memberikan hadiah saat mereka melakukan hal-hal baik,sebaliknya memberikan hukuman saat mereka melakukan hal-hal yang buruk,memberikan pengertian bahwa hal buruk yang dilakukan akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.Jangan sungkan-sungkan menunjukkan hal-hal kecil yang menjadikan suasana anak dan orang tua menjadi cair,kita sedang bekerjasama meraih kebahagiaan bukan sedang berkompetisi,berikan rasa aman anak saat merek dekat dengan orang tua.

3. Menanamkan Sifat Optimis dan Jadi Pendengar yang Baik.

Idealnya orang tua adalah tempat terbaik anak mencurahkan semua yang mereka rasakan,berbagai perasaan anak dalam menghadapi hidup ini, dengarkan sampai selesai curahan hati anak jangan memotong saat anak sedang bicara,belajar berempati dengan perasaan anak, berikan solusi-solusi untuk semua yang mereka harapkan.kawatirkan,jika kita belum bisa memberikan solusi,minimal berikan sifat optimis bahwa semua ada ujungnya,setelah kesusahan aka nada kesenangan, sebagai orang tua jangan segan-segan berkonsultasi dengan psikolog atau para ahli untuk mencari jalan keluar atas masalah-masalah yang dihadapi anak.

Bahayanya jika orang tua tidak menjadi pendengar yang baik adalah anak-anak kita akan mencari tempat curahan hati kepada teman yang belum tentu baik,luangkan waktu yang berkualitas untuk jadi pendengar anak yang baik,ini tantangan bagi orang tua dan anggap investasi kita untuk masa depan, anak-anak kita selelah dewasa akan mengingat kita orang tua yang baik dan sifat itu akan ditularkan kepada cucu dan cicit kita.

4. Mengajarkan dan menerapkan Kecerdasan Emosional Anak.

Kenalkan macam-macam perasaan dan cara menghadapi perasaan kepada anak,saat anak merasa sedih,berilah pengertian bahwa semua manusia punya rasa sedih, tetapi bukan berarti berlarut-larut dalam kesedihan,berilah kegiatan sehingga teralihkan sifat sedihnya.

Saat anak sedang marah,peluk anak dan katakana bahwa kita merasa apa yang anak kita rasakan, ajarkan anak kita mengenal penyebab marahnya,sebagai contoh:anak marah karena adiknya mengambil mainannya,beri pengertian bahwa anak kita bisa meminta mainan itu dari adiknya,jika adiknya tidak mau member mainannya, bisa diajarkan untuk bermain bersama,secara naluri manusia,adik dan kakak akan senang bermain bersama,beritahu betapa ruginya jika kita marah.

Tingkatkan terus kecerdasan emosional anak yang berperan penting memperkuat mental anak menghadapi hidup.

5. Berdoa dan Bertawakkal kepada Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun