Mohon tunggu...
Eva Rianti
Eva Rianti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Memoar, Menjadi Guru adalah Takdir Terbaikku

18 Maret 2019   23:06 Diperbarui: 18 Maret 2019   23:09 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertama menjadi guru saya merasa banyak sekali kekurangan saya baik dari segi pangkat maupun pengalaman mengajar karena saya diangkat menjadi guru sudah berusia 33 tahun itupun berawal dari Guru Bantu,  sementara teman-teman yang sebaya saya sudah golongan  IVa dan punya banyak pengalaman ada sedikit rasa minder tapi saya tidak mau berlarut-larut memikirkan kekurangan saya. 

Saya mulai berpikir bagaimana caranya agar saya juga bisa bersaing meskipun sekarang saya masih gol IIIb. Saya berpikir saya harus meningkatkan kualitas diri salah satunya dengan cara kuliah lagi S2 maka langkah awalpun saya ambil dengan mengikuti  kuliah S2.

Ini baru awal dari perjuangan saya meniti karir sebagai guru. Saya sangat yakin menuntut ilmu itu akan membawa kita pada kebaikan bukankah dalam alquran ujag telah dijanjikan bahwa Allah akan mengangkat derajat orang-orang berilmu. 

Alhamdulillah selesai S2 memang kepercayaan dari orang-orang disekitar mulai muncul saya dipercaya mengikuti beberapa lomba diantaran lomba Karya Ilmiah  berupa Penelitian Tindakan Kelas ini kali pertama saya mengikuti lomba sebagai seorang guru Alhamdulillah saya berhasil meraih juara 2 tingkat Provinsi Jambi dan tahun lalu 2013 berhasil lolos tes sehingga mewakili Provinsi Jambi dalam kegiatan Diklat guru IPA se indonesia di Melbourne Australia. 

Selanjutnya tahun 2014 saya kembali mengikuti lomba Guru Favorit yang diadakan oleh Surat Kabar Harian Pagi Jambi Ekspres bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dari perlombaan ini saya berhasil meraih juara dengan hadiah Tour ke 3 negara yaitu Singapore, Malaysia dan Thailand.

Hingga saat ini saya masih merasa banyak sekali kekurangan dalam diri saya yang harus saya perbaiki. Dalam bekerja saya punya motto kerjakan saja apa yang sudah menjadi tugas kita dengan senang hati jangan lihat berapa uangnya tapi lihatlah pengalaman apa yang bakal kita peroleh dari pekerjaan itu. 

Bagi saya uang memang penting tapi pengalaman jauh lebih penting. Dan jika tidak dapat imbalan dari manusia yakinlah bahwa Allah telah menyiapkan imbalan yang jauh lebih baik.

Dalam mengajar saya berusaha bagaimana membuat anak didik merasa nyaman mengikuti pelajaran dan dalam bergaul saya punya motto buatlah orang lain merasa nyaman dengan kehadiran kita. 

Cita-cita saya ingin menjadi manusia yang lebih baik dari waktu ke waktu dan sebaik-baik manusia adalah yang banyak memberikan manfaat bagi orang lain. Saya merasa blm banyak memberi manfaat bagi orang lain karena itu saya harus berusaha lebih baik dan lebih baik lagi dengan cara selalu meningkatkan kualitas diri baik untuk kehidupan di dunia maupun untuk bekal hidup diakhirat nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun